TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kasus COVID-19 Pertama di Aceh, PDP Meninggal Usai dari Bogor-Surabaya

Sudah ada dua PDP COVID-19 meninggal dunia di Aceh

Ilustrasi Rapid Test COVID-19. Dok Humas Jabar

Banda Aceh, IDN Times - Hasil uji spesimen terhadap Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin, Kota Banda Aceh, Aceh, pada Senin (23/3) lalu, dinyatakan positif terinfeksi virus corona atau COVID-19.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin, Azharuddin mengatakan informasi tersebut diterimanya dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Kamis (26/3) pagi.

“Ya (benar) positif, dikasih tahu kabar hasil positifnya pukul 6.45 WIB pagi tadi,” kata Azharuddin, saat dikonfirmasi, Kamis (26/3).

Perlu diketahui, seorang warga Kota Lhokseumawe berusia 56 tahun yang telah ditetapkan berstatus PDP meninggal dunia saat menjalani perawatan di ruang isolasi Respiratory Intensive Care Unit Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin.

Pasien ini sebelumnya dikabarkan ada riwayat perjalanan ke sejumlah daerah seperti Surabaya dan Bogor, serta kota lainnya di Indonesia.

Baca Juga: Karyawan Hotel Tempat Tim Medis Menginap Wajib Tes Virus Corona

1. Kematian ini menjadi kasus COVID-19 pertama di Aceh

Ilustrasi petugas medis berada di dalam ruangan Respiratory Intensive Care Unit. (ANTARA FOTO/Ampelsa)

PDP yang telah meninggal dengan status positif COVID-19 tersebut merupakan kasus pertama di Provinsi Aceh. Padahal, selama ini sudah ada sejumlah pasien yang diambil spesimen untuk diuji Balitbangkes di Jakarta.

Hingga Rabu (25/3), belum ada hasil uji spesimen yang positif virus corona. Sebanyak 24 pasien yang telah diambil sampel menunjukkan negatif COVID-19.

“Jadi itu kasus pertama positif untuk Aceh dan itu menjadi keprihatinan untuk kita semua,” kata Azharuddin.

Yang perlu kamu perhatikan jika terpaksa keluar dari rumah. (IDN Times/Sukma Shakti)

2. Warga diminta tidak panik namun tetap meningkatkan kewaspadaan

Ilustrasi penanganan pasien virus corona. (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)

Meski sudah ada pasien meninggal dunia dan positif terinfeksi COVID-19, namun Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin meminta kepada warga untuk tidak panik dan meningkatkan kewaspadaan.

“Kita harus prihatin, kita tidak boleh panik dan kita harus waspada dengan lebih tinggi lagi,” ujar Azharuddin.

Baca Juga: [UPDATE] Virus Corona Sudah Serang 198 Negara, Total Ada 468.011 Kasus

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya