TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemadaman Listrik Bergilir di Aceh Selama 3 Jam, Ini Penyebabnya

Listrik di Aceh diperkirakan normal kembali, Selasa (4/2).

Ilustrasi pembangkit tenaga listrik batubara. (AP Photo/Martin Meissner)

Banda Aceh, IDN Times - Penyaluran listrik ke Provinsi Aceh yang sebelumnya terganggu perlahan kembali normal. Hal itu disampaikan Manager Komunikasi PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Aceh, T Bahrul Halid saat dikonfirmasi, Senin (3/2).

“Kalau menurut laporan yang saya terima itu, masalah yang terjadi di transmisi itu sudah selesai,” kata Bahrul.

Sebelumnya diberitakan, hampir seluruh wilayah tanah Rencong mengalami pemadaman listrik yang diduga akibat adanya gangguan transmisi di wilayah Sumatera Utara. Gangguan itu menyebabkan pasukan listrik ke Aceh mengalami hambatan.

Namun pemadaman listrik bergilir terpaksa dilakukan, Selasa (3/2) malam karena Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang berada di Kabupaten Nagan Raya, Aceh sempat kolaps.

Baca Juga: Ada Gangguan Listrik di Sumut, Sebagian Wilayah Aceh Gelap Gulita

1. Listrik padam, PLTU Nagan Raya sempat mati

Ilustrasi Pembangunan PLTU Nagan Raya (Dok. Kanalaceh,com)

Gangguan transmisi yang menyebabkan listrik padam pada Senin pagi tadi juga berdampak terhadap kerja Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang berada di Kabupaten Nagan Raya, Aceh. Mesin pembangkit listriknya terpaksa harus berhenti.

Bahrul menyampaikan, meski penyaluran listrik telah kembali normal, namun mesin pembangkit yang sempat berhenti bekerja harus kembali dihidupkan.

“Sekarang (PLTU) di Nagan Raya itu kan kalau kolaps, harus ada pemanasan dahulu (agar bisa hidup kembali),” ujarnya.

2. Perlu waktu lebih dari 8 jam untuk kembalikan kinerja mesin di PLTU Nagan Raya

IDN Times/Helmi Shemi

Manager Komunikasi PLN UIW Aceh mengatakan, perlu waktu beberapa jam untuk dapat mengembalikan kinerja mesin pembangkit yang ada di PLTU Nagan Raya. Sebab, bahan yang digunakan untuk tenaga mesin di tempat tersebut berbeda, yakni menggunakan batu bara.

“PLTU yang di Nagan Raya dia sama, tersambung langsung. Termasuk yang di Arun. Namun yang di Arun sudah hidup karena dia tidak memakai batu bara. Dia memakai gas, jadi ketika dicas langsung hidup. Harus ada pendinginan selama 8 jam, setelah itu pemanasan, dan baru masuk (menghasilkan listrik),” jelas Bahrul.

Baca Juga: Andaikan Ganja Legal, Kemiskinan di Aceh Akan Terselesaikan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya