TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tak Cuma 14 RS, Kemenkes Mau Tambah Faskes Rujukan Gagal Ginjal Akut 

RS tersebut yang memenuhi SDM dan alat memadai

ilustrasi ginjal (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Mohammad Syahril, menyatakan jika fasilitas kesehatan (faskes) rujukan pasien gangguan ginjal akut bakal di-tambah. Hal ini menyusul maraknya kasus gagal ginjal akut misterius yang menimpa anak-anak di Tanah Air.

Dalam keterangannya saat konferensi pers digelar secara daring, Selasa (25/10/2022), Syahril bilang Kemenkes akan tambah faskes rujukan penyakit gagal ginjal akut di ibu kota provinsi.

Baca Juga: Kemenkes Pesan 200 Obat Gagal Ginjal Akut dari AS dan Jepang 

1. Faskes rujukan nasional ada di 14 rumah sakit

ilustrasi masalah pada ginjal (bostonkidney.com)

Kata Syahril, faskes rujukan yang akan ditambah di sejumlah tempat ini adalah rumah sakit yang secara Sumber Daya Manusia (SDM) dan fasilitas memadai.

"Kita di Indonesia itu kan ada 24 provinsi. Di awal kita sudah menetapkan ada 14 rumah sakit rujukan ginjal. Rujukan nasionalnya ada di RSCM dan dari 14 ini tentu saja kita akan menambah sesuai dengan ibu kota provinsi yang memang mempunyai kemampuan baik dokternya dan juga alat untuk hemodialisanya," kata Syahril.

Baca Juga: Perbedaan Gagal Ginjal Akut dan Penyakit Ginjal Kronis

2. Sudah ada tata laksana penanganan gagal ginjal akut pada anak

Ilustrasi anak-anak (IDN Times/Aryodamar)

Sementara itu, Kemenkes melalui Dirjen Pelayanan Kesehatan sendiri telah menerbitkan Tata Laksana dan Managemen Klinis Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada anak di faskes-faskes.

Surat keputusan yang diterbitkan pada tanggal 28 September 2022 tersebut, bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan dini sekaligus sebagai acuan bagi fasilitas pelayanan kesehatan dalam memberikan penanganan medis kepada pasien gagal ginjal akut.

“Gagal ginjal akut pada anak ini telah terjadi pada awal tahun 2022, namun baru mengalami peningkatan pada September. Sejumlah antisipasi telah kita lakukan termasuk melakukan fasilitasi dengan menyusun pedoman penatalaksanaan Gagal Ginjal Akut pada Anak,” ungkap Plt Direktur Pelayanan Kesenatan Rujukan, Yanti Herman.

Dia juga bilang, bahwa secara keseluruhan pedoman tersebut memuat serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh tenaga medis dan tenaga kesehatan lain dalam melakukan penanganan pasien gangguan ginjal akut, mulai dari diagnosis klinis, dan lainnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya