TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

AHY: Ada Pihak Tidak Suka Demokrat Koalisi dengan NasDem dan PKS

Elektabilitas Partai Demokrat meningkat

AHY menghadiri acara pelantikan pengurus DPC Partai Demokrat se-Jawa Barat, Sabtu (19/11/2022). (IDN Times/Rivera Jesica Souisa)

Jakarta, IDN Times - Ketua DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengatakan menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Demokrat mencoba membangun koalisi dengan Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Hal ini ditegaskan kembali AHY dalam acara Pelantikan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Se-provinsi Jawa Barat (Jabar) di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (19/11/2022). 

"Hari ini kita berkomunikasi baik dengan dua partai yang ada di nasional, yaitu NasDem dan PKS," ucap AHY.

Baca Juga: AHY Lantik 27 Pengurus DPC Jabar, Demokrat Siap Rebut Kemenangan 2024

1. Ada pihak tidak ingin Demokrat koalisi dengan NasDem dan PKS

Agus Harimurti Yudhoyono (IDN Times/Rivera Jesica Souisa)

Membangun koalisi, kata AHY, tidaklah mudah. Menurutnya, masih banyak dinamika politik yang akan terjadi. Bahkan, ada yang tidak menginginkan koalisi bersama dua partai nasional tersebut terbentuk.

"Tetapi politik itu banyak sekali dinamika. Ada yang tidak menginginkan itu terjadi. Tentu kalau itu terjadi, mungkin dianggap sebagai sebuah peluang bagi kita untuk sukses," kata putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

AHY mengatakan, peristiwa tersebut sudah biasa terjadi dalam dunia politik. Dalam berkoalisi, kata dia, semua hal bisa dilakukan melalui pendekatan antara satu partai dengan yang lainnya, asalkan harus bermartabat.

"Nah, Demokrat menghormati semua langkah yang dilakukan oleh partai-partai sahabat," kata dia.

Baca Juga: Usai Saling Sindir, Demokrat Kini Sebut Relasi dengan NasDem Baik

2. AHY tidak ingin Partai Demokrat gimmick politik

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

AHY mengungkap alasan kuat Demokrat tidak terburu-buru berkoalisi. Hal itu terjadi karena pendaftaran pencalonan presiden masih cukup jauh, Oktober 2023. Di sisi lain, kata dia, hal itu juga upaya partai ini agar terhindar dari gimmick politik. 

"Waktunya masih cukup jauh. Tetapi kita ingin yakinkan tidak mengulur-mengulur waktu tentunya. Tapi juga jangan tergesa-gesa," ujar AHy.

"Kalau hanya ingin sekadar gimmick politik, saya khawatir koalisinya akan mudah rapuh. Buat apa kalau hanya sekadar mendeklarasikan tetapi pecah di tengah jalan?" sambungnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya