Kemenhub Perkuat Kemanan Siber Penerbangan Sipil Bersama Australia
Era digital, keamanan siber penerbangan harus ditingkatkan!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berkolaborasi dengan the Australian Department of Home Affairs', Cyber and Infrastructure Security Centre (CISC), dan the US Transportation Security Administration (TSA) demi memperkuat keamanan dan keselamatan siber penerbangan sipil di era digital.
“Kejahatan siber ini lebih sulit dan rumit untuk ditelusuri asal usulnya, sehingga demi keamanan dan keselamatan penerbangan sipil, perlu adanya kerja sama dan kolaborasi," kata Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Nur Isnin, dikutip dari ANTARA, Jumat (2/12/2022).
Kerja sama yang dilakukan antarnegara ini dibahas melalui Konferensi Aviasi dengan tema Cyber Security in Aviation Conference di Hotel Padma Legian, Bali pada tanggal 1-2 Desember 2022.
Baca Juga: [QUIZ] Seberapa Tahu Kamu tentang Dunia Penerbangan?
1. Keamanan siber penerbangan harus sesuai regulasi ICAO
Nur Isnin menjelaskan, regulasi keamanan siber penerbangan sipil di Indonesia sebenarnya telah diperkuat sejak tahun 2017. Hal itu dilaksanakan melalui Program Keamanan Penerbangan Sipil Nasional yang selalu berkembang dan diperbarui.
Namun, Kemenhub ingin keamanan siber sipil tersebut meningkat agar keberlangsungan standar dan kebijakan keamanan penerbangan terjaga dan sesuai dengan regulasi International Civil Aviation Organization (ICAO).
Baca Juga: Pengaturan Penerbangan VVIP dan Reguler di Bandara Ngurah Rai Lancar