TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Harga BBM Non-Subsidi Naik Lagi, Ini Daftar Harga di 35 Provinsi

Kenaikkan harga BBM ini sudah disiapkan sejak mudik Lebaran

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Jakarta, IDN Times - PT Pertamina kembali menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai hari ini. Kenaikkan harga ini telah disiapkan Pertamna sejak mudik Lebaran lalu. Kenaikkan harga ini berlaku di 35 provinsi di Indonesia mulai dari Aceh hingga Papua.

Namun, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari Pertamina. Kenaikkan harga BBM juga terjadi pada Februari lalu untuk bahan bakar nonsubsidi seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite.

1. Kenaikkan harga sudah disiapkan sejak mudik Lebaran

Septianda Perdana/ANTARA FOTO

PT Pertamina sendiri belum mengumumkan secara resmi kenaikkan harga kali ini. VP Corporate Communication PT Pertamina Adiatma Sardjito saat dikonfirmasi belum merespons hingga sore ini.

Sementara, Vice President Fuel Ritel Marketing Pertamina Jumali, sebelumnya mengatakan usulan kenaikan harga BBM non-subsidi dilakukan pasca Lebaran, karena Pertamina sedang fokus untuk penyediaan BBM saat mudik Lebaran.

"Timingnya setelah Lebaran, tapi sekarang sudah mulai proses, sudah dikaji, tinggal proses harus ini, kita sibuk ngurus ini (mudik) dulu. Nanti kebijakan direksi gimana," katanya, Sabtu (2/6) lalu.

2. Februari 2018 Pertamina juga menaikkan harga BBM non-subsidi

Kornelis Kaha/ANTARA FOTO

Sebelumnya PT Pertamina (Persero) juga telah menaikkan harga BBM nonsubsidi Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamax Dex, dan Dexlite mulai dari Rp 300 hingga Rp750 per liter tergantung jenis BBM dan daerah, terhitung mulai Sabtu 24 Februari 2018.

Kenaikan harga ini untuk menyesuaikan kenaikan harga minyak dunia.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo yakin kenaikkan harga BBM non-subsidi akan mengerek inflasi secara langsung.

"Dalam rapat Februari kita sudah melihat potensi dan kita melihat tekanan kalau seandainya nilai tukar melemah dan berdampak pada imported inflation tetapi secara umum inflasi kita masih sesuai target inflasi yaitu 3,5 plus minus satu persen," kata Agus di sela Konferensi Tingkat Tinggi BI-IMF di Jakarta, seperti dilansir kantor berita Antara, Selasa (27/2) lalu.

Berdasarkan Survei Pemantauan Harga BI hingga pekan ketiga Februari 2018, inflasi bulanan di Februari sebesar 0,19 persen, dan secara tahun ke tahun sebesar 3,25 persen (yoy). Namun, perkiraan inflasi tersebut belum merekam dampak dari kenaikkan harga BBM non-subsidi.

Bank Sentral memperkirakan harga minyak dunia tahun ini akan berada di kisaran 60 dolar AS per barel. Perkiraan itu meningkat dari proyeksi BI sebelumnya yang sebesar 52 dolar AS per barel.

Untuk jenis BBM Pertamax per liternya khusus di wilayah Jakarta naik dari Rp 8.600 menjadi Rp 8.900. Sementara, Pertamax Turbo naik dari Rp 9.600 menjadi Rp 10.100.

Kemudian, untuk daftar harga Pertamina Dex dalam tabel resmi, naik dari sebelumnya Rp 9.250 per liter menjadi Rp 10.000. Sedangkan, untuk Dexlite naik dari sebelumnya Rp 7.500 menjadi Rp 8.100.

Namun, untuk jenis BBM Pertalite, Premium, dan Solar tidak mengalami kenaikan harga. Data tersebut dilansir pada 24 Februari 2018 yang memuat harga mulai dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam hingga Papua.

Berdasarkan data tabel di situs Pertamina, untuk BBM jenis Pertalite, harga tertinggi ada di tiga provinsi yaitu Riau, Kepulauan Riau, dan Batam dengan nilai Rp 8.000 per liternya.

Sedangkan, jenis Pertamax di Provinsi Papua Barat harga tertinggi yaitu Rp 11.550.

Kemudian solar nonsubsidi harga tertinggi di Provinsi Papua sebesar Rp 9.100.

Kenaikan terjadi tidak hanya di Jakarta, namun juga di beberapa daerah lainnya. Misalnya di Sumatera, harga Pertamax mayoritas naik sebesar Rp 100 per liternya. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya