TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dianggap Memiliki Program Pro-Islam, PPP Kembali Dukung Ahok-Djarot

Kubu PPP lain dukung Anies-Sandiaga

M Agung Rajasa/ANTARA FOTO

KPU DKI Jakarta sudah menetapkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat serta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai kandidat yang akan bertarung dalam Pilkada putaran kedua. Pertarungan akan segera dimulai kembali.

Sebagian besar partai politik sudah menunjukkan ke mana akan mengarahkan dukungannya. Sementara sebagian lainnya masih belum memutuskan atau bahkan terpecah. Salah satu yang dengan lantang menegaskan dukungannya adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pimpinan Djan Faridz.

Baca Juga: Demokrat Pertimbangkan untuk Non-blok di Pilkada DKI Putaran Kedua

Djan Faridz mengaku mendukung Ahok sampai titik darah terakhir.

Aprillio Akbar/ANTARA FOTO

Pada Pilkada putaran pertama PPP Djan Faridz adalah salah satu pengusung pasangan Ahok-Djarot. Begitu pula pada putaran kedua ini. Djan mengaku bahwa dirinya sangat yakin terhadap Ahok sebab ia melihat banyak hal yang telah dilakukan cagub petahana itu untuk Islam di Jakarta.

Oleh karena itu, Djan tak mau tanggung-tanggung dalam memberikan dukungannya. Bahkan, ia mengaku berada di belakang Ahok sampai mati."Banyak yang beliau janjikan untuk kemajuan Islam, itu janji politik di atas materai lho. Itu yang menyebabkan saya sampai titik darah yang terakhir akan mendukung beliau (Ahok)," ujar Djan, seperti dikutip dari Kompas Senin (3/6).

Karena merasa program Ahok-Djarot pro-Islam, Djan bahkan berencana membuat pengajian untuk mempromosikan pasangan tersebut.

Aprillio Akbar/ANTARA FOTO

Djan mengklaim bahwa program-program yang dibawa Ahok-Djarot pro-Islam, sehingga sangat masuk akal bila partai Islam seperti PPP memberikan dukungan kepada pasangan yang juga diusung oleh PDI Perjuangan, NasDem, dan Hanura ini. Djan bahkan mengaku sampai menjelaskan alasannya mengapa mendukung Ahok-Djarot kepada kelompok pengajian.

Dikutip dari Liputan 6, Djan berkata,"Saya ini punya tim yang berisi orang NU yang mau bergabung dengan pengurus DPD, untuk keliling bikin pengajian. Bikin penjelasan sampai ke kelompok pengajian, bahwa saya memilih Basuki-Djarot alasannya satu. Beliau punya kontrak politik dengan saya," kata Djan. Kontrak politik yang dimaksud Djan misalnya adalah memberangkatkan marbot masjid untuk umroh, membangun masjid raya DKI di Daan Mogot, serta menyamakan kurikulum dan fasilitas pesantren dengan sekolah negeri.

Baca Juga: Giliran Pendukung Ahok yang Membelot ke Anies

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya