TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Pesan Jokowi pada Relawan Jelang Pemilu 2024

Jokowi kembali ingatkan relawan hati-hati pilih pemimpin

Presiden Joko Widodo bersiap memberikan keterangan pers terkait COVID-19 di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (16/3/2020) (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo kembali mewanti-wanti relawannya agar berhati-hati memilih pemimpin yang akan menggantikannya pada Pilpres 2024. Sebab, kata dia, hingga saat ini koalisi partai politik yang terbentuk belum pasti dan jelas. 

"Calonnya juga belum (jelas). Wakil (presiden) siapa juga belum jelas betul. Karena yang bisa mengajukan capres dan dan cawapres itu adalah partai politik atau gabungan parpol menurut undang-undang kita. Jadi, relawan sebaiknya menunggu dulu," ungkap Jokowi di hadapan relawan Jokowi bernama Solidaritas Merah Putih (Solmet) di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/9/2023). 

Kedua, Jokowi menginstruksikan kepada relawannya agar penentuan koalisi dan pasangan capres rampung dulu. Setelah itu, barulah menentukan arah dukungan kepada pasangan calon tertentu. 

"Jadi, jangan grasa-grusu. Harus sabar dulu. Setuju ndak? Saya saja bisa sabar, masak bapak ibu gak bisa sabar," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu. 

Ketiga, Jokowi mempersilakan Relawan Solmet 'memanaskan mesin'. "Internal struktur relawan juga silakan diperkuat," tutur dia. 

Baca Juga: Jokowi: Saya Tahu Isi Dalam Partai Seperti Apa, Informasinya Komplet

1. Jokowi dorong relawan Solmet pilih calon pemimpin yang buat Indonesia sejahtera

Presiden Joko "Jokowi" Widodo ketika pimpin KTT ke-42 ASEAN di Jakarta. (www.instagram.com/@jokowi)

Keempat, mantan Wali Kota Solo itu mengingatkan relawan meski pandemik COVID-19 sudah berhasil dilalui, bukan berarti krisis sudah sepenuhnya terlewati. Krisis energi, kata Jokowi, masih terjadi di beberapa negara, salah satu yang kini sedang dihadapi banyak negara adalah krisis pangan. 

"Itu merupakan dampak dari perang di Ukraina. Kemudian, ada juga 19 negara yang sekarang ini melarang ekspor pangannya sehingga banyak negara yang kekurangan beras maupun gandum," ujar Jokowi. 

Kelima, Presiden juga mengucap syukur, sebab Indonesia selain berhasil melalui pandemik COVID-19, juga terhindar dari krisis ekonomi. Menurut Jokowi, ada negara yang mampu menghadapi COVID-19 tetapi situasi perekonomiannya belum pulih. 

"Saat ini ada 96 negara yang jadi pasien IMF (Badan Keuangan Dunia). Kita dulu juga pernah jadi pasien IMF pada 1997-1998. Inilah yang wajib kita syukuri," tutur Jokowi. 

Keenam, bercermin dari tantangan yang akan dihadapi ke depan, Jokowi berpesan kepada relawannya agar berhati-hati dalam memilih pemimpin pasca-2024. Ia ingin pemimpin selanjutnya mampu membawa Indonesia menjadi negara yang lebih sejahtera. 

"Karena kita ingin (menjadi) sejahtera. Di sini ada yang tidak mau sejahtera? Ayo, tunjuk jari. Nanti, saya beri sepeda," ungkapnya sambil tertawa. 

2. Jokowi sampaikan apresiasi karena relawan Solmet tegak lurus kepadanya

Presiden Joko "Jokowi" Widodo ketika membuka acara rembuk Seknas Jokowi di Hotel Salak, Bogor pada 16 September 2023. (Dokumentasi Seknas Jokowi)

Ketujuh, di forum itu, Jokowi menyampaikan apresiasinya karena relawan Solmet tetap tegak lurus kepada instruksi dan arahannya. Ia berharap agar ke depan, Indonesia diurus dengan baik dan benar.

Dengan begitu, Jokowi yakin ke depan, Indonesia bakal menjadi negara besar dan maju. Penentuan itu, ujarnya, bakal terjadi pada periode 2024 hingga 2034. 

"Oleh sebab itu, saya sangat hargai atas pernyataan tadi yang telah disampaikan bahwa akan tegak lurus. Gak usah saya lanjutkan, tegak lurus. Udah pada menangkap kan semuanya (isi pesan)?" tanya Jokowi. 

Baca Juga: Jokowi Kenang Titik Awal Bangun Karier Politik: Modal Trust dan Ndeso

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya