Anies Bakal Tegakkan Hukum untuk Kurangi Distribusi Film Bajakan
"Harus dibangun kesadaran nonton bajakan sama mencuri"
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, mengungkap fakta mencengangkan bahwa 63 persen warga Indonesia merupakan penikmat film bajakan. Sehingga, ia ingin ada penegakan hukum lebih tegas bagi pelaku yang terlibat dalam distribusi film bajakan itu. Hal tersebut merupakan satu dari lima fase kebijakan Anies-Muhaimin untuk industri film.
"Ini kan memang fakta yang harus kita terima," ujar Anies ketika berbicara di Pusat Perfilman Haji Usman Ismail (PPHUI), Jakarta Selatan pada Sabtu (20/1/2024).
Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut merasa juga perlu membangkitkan kesadaran publik untuk menikmati karya film yang orisinal. Bukan yang bajakan.
"Jadi, membangun kesadaran agar tidak menonton bajakan. Itu juga perlu. Bahwa menonton bajakan sama saja dengan mencuri," tutur dia lagi.
Selain itu, Anies menyebut baru 22 persen kabupaten atau kota yang memiliki layar bioskop. Sebanyak 69 persen bioskop masih berada di Pulau Jawa.
1. Satu layar bioskop di Indonesia hanya ditonton 400 ribu
Lebih lanjut, fakta lain yang disampaikan oleh Anies yaitu satu layar bioskop di Indonesia hanya ditonton oleh 400 ribu orang. 278 juta jiwa Indonesia hanya bisa menonton di 2.145 layar bioskop. Sedangkan, ia membandingkan dengan kondisi di Korea Selatan, di mana jumlah penduduknya 50 juta jiwa tapi memiliki 5.000 layar.
"Lalu, satu dari 10 orang lulusan sekolah film tidak terserap di industri film. Jadi, ada masalah dengan link and match, " kata Anies.
Ia berharap film-film Indonesia bisa jadi tamu di negara sendiri dan memesona di negeri orang. "Bayangannya, visi ke depan bisa seperti itu. Caranya memperkuat peran negara untuk membangun budaya sinema Indonesia," tutur dia lagi.
Editor’s picks
Baca Juga: Anies: Ada Kapal Sipil Bersenjata Kawal Nelayan Asing di Natuna Utara