Bupati Sleman Kena COVID-19 Usai Divaksinasi, IDI: Antibodi Belum Ada
Antibodi baru terbentuk 14 hari setelah suntikan kedua
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M. Faqih kembali mewanti-wanti warga agar tidak merasa kebal dari COVID-19 meski sudah divaksinasi. Pernyataan ini terkait kondisi Bupati Sleman Sri Purnomo yang dinyatakan tertular COVID-19, walaupun sudah disuntik vaksin Sinovac pada 14 Januari 2021 lalu.
"Jadi, kalau sudah divaksinasi jangan mentang-mentang (bisa abai protokol kesehatan). Karena awal antibodi terbentuk itu, menurut pakar vaksin, 14 hari setelah suntikan kedua," ujar Daeng ketika berbicara di diskusi virtual yang digelar oleh BBC Media Action dengan tajuk "Vaksinasi COVID-19, Perubahan Perilaku dan Diseminasi Informasi" pada Jumat, (22/1/2021)
Ia menambahkan, antibodinya baru terlihat maksimal tiga bulan setelah disuntik vaksin COVID-19 kedua.
"Artinya, baru disuntik sekali itu baru di tahap penyiapan tubuh kita. Jadi, bisa saja kita terinfeksi (COVID-19) saat itu," tutur Daeng lagi. Lalu, dari mana Bupati Sleman bisa tertular COVID-19?
Baca Juga: Bupati Sleman Positif COVID-19 Setelah Divaksinasi, Ini Kata Kemenkes
Baca Juga: Bupati Sleman Positif COVID, Dinkes: Tak Ada Hubungan dengan Vaksin
1. Bupati Sri Purnomo diduga tertular COVID-19 dari pimpinan OPD
Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo mengatakan, Bupati Sri diduga tertular COVID-19 dari salah satu pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Pimpinan OPD itu, kata Joko, diketahui cukup lama kontak dengan Bupati Sri.
"Yang kami ketahui aktivitas Pak Bupati bertemu banyak orang. Kebetulan ada salah satu OPD yang karyawannya positif (COVID-19) usai dilakukan tes antigen. Kemudian dilakukan tracing sampai ke pimpinannya dan dinyatakan positif," ujar Joko yang dikutip dari kantor berita ANTARA Kamis, 21 Januari 2021.
Pimpinan OPD itu, dia melanjutkan, sempat bertemu Bupati Sri pada Senin, 18 Januari 2021. Kepala OPD itu kemudian melakukan tes swab antigen pada hari Selasa. Lalu, keesokan harinya dinyatakan positif tertular COVID-19.
Namun, Joko tidak ingin buru-buru menyimpulkan. Sebab, saat ini pelacakan kontak sedang dilakukan.
"Apakah karena itu (bertemu pimpinan OPD) atau gak, belum bisa dipastikan tapi itu bisa jadi salah satu kemungkinan. Tapi, yang jelas sempat kontak dengan orang positif (COVID-19) itu hari Senin," tutur dia.
Baca Juga: WHO: Vaksin Saja Tidak Akan Ampuh Akhiri Pandemik COVID-19