Cara Politikus Dompleng Kemenangan Atlet Tak akan Buat Publik Simpati
Politikus malah numpang tenar demi kepentingan pribadi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Prestasi pasangan ganda putri Greysia Polii dan Apriyani Rahayu yang berhasil menyabet medali emas di ajang Olimpiade Tokyo 2020 disambut antusias oleh rakyat Indonesia. Sepanjang hari Senin, 3 Agustus 2021 lalu, mayoritas media sosial dipenuhi ucapan selamat kepada ganda putri tersebut. Ucapan juga datang dari sejumlah politikus.
Sayangnya, para politikus itu mengucapkan selamat dengan cara keliru. Seolah menggunakan strategi lama, para politikus itu turut memajang foto mereka di samping potret Greysia dan Apriyani. Bahkan, di sejumlah poster politikus, ukuran foto mereka jauh lebih besar dibandingkan atletnya sendiri. Tak heran bila warganet mengkritik langkah para politikus itu.
Salah satu politikus yang memajang poster ucapan selamat lengkap dengan fotonya sendiri adalah Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). "Selamat atas diraihnya medali emas Olimpiade 2020 - Tokyo, Jepang. Greysia Polii-Apriyani Rahayu. Ganda putri - bulutangkis," demikian yang tertulis di poster AHY lengkap dengan fotonya pada 2 Agustus 2021 lalu.
Ada pula poster serupa yang diunggah oleh anggota DPR komisi X dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Ledia Hanifa. "Selamat kepada Apriyani Rahayu-Greysia Polii yang telah meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 cabang bulu tangkis," demikian yang tertulis di akun Instagram Ledia kemarin.
Bila ditelusuri, Ledia juga membuat poster serupa lengkap dengan fotonya bagi atlet angkat besi, Eko Yuli Irawan dan Windy Cantika Aisah. Pengajar ilmu komunikasi politik dari FISIPOL Universitas Gadjah Mada, Wisnu Prasetya Utomo mengatakan apa yang dilakukan oleh para politikus itu memanfaatkan gelombang dan momen Olimpiade untuk mempromosikan dirinya sendiri.
"Mereka melihat momen bahwa mata semua orang sedang tertuju ke sana (Olimpiade Tokyo). Ini bukan momen politik kalau politik bisa saja ada satu, dua orang yang tidak suka. Tetapi, ini gak ada embel-embel politik apalagi agama. Politikus kemudian melihat magnitude demikian besar untuk numpang momen ini," ujar Wisnu ketika dihubungi oleh IDN Times melalui telepon pada Selasa (3/8/2021).
Tapi, apakah cara itu berpengaruh untuk menarik simpati publik?
Baca Juga: Ramai Warganet Sindir Politikus Nebeng Kemenangan Greysia/Apriyani
1. Ucapan selamat yang narsis dari politikus malah buat publik tak bersimpati
Menurut Wisnu, ucapan selamat dari politikus yang narsis malah membuat publik semakin tak bersimpati. Padahal, niat awal mereka untuk mendongkrak elektabilitas jelang pemilu legislatif 2024.
Dulu, kata Wisnu, strategi tersebut bisa saja berhasil. Namun, di tengah massifnya perkembangan dunia digital, cara-cara promosi dengan mendompleng atlet bisa menjadi bumerang bagi politikus yang bersangkutan.
"Ucapan selamat dan terima kasih yang mendompleng itu menjadi tidak efektif. Justru malah memicu respons negatif dari masyarakat," ungkapnya.
Hal tersebut terlihat dari komentar ucapan selamat di akun Twitter Demokrat TV. Sebagian warganet mempertanyakan apa kontribusi AHY dalam perkembangan cabang olahraga bulu tangkis.
"Kontribusinya nebeng muka doang di ucapan selamat atlet peraih medali emas sih," demikian ujar salah satu warganet.
Ada pula yang menyindir justru di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dibangun fasilitas Wisma Atlet Hambalang. "Fasilitas Hambalang yang sangat baik membuat atlet merasa nyaman dan bersemangat. Terima kasih Partai Demokrat," kata warganet lainnya yang memberikan pernyataan sarkas.
Sebab, pada faktanya Wisma Atlet Hambalang tak terurus hingga saat ini lantaran proyek pembangunannya diliputi praktik korupsi.
Reaksi warganet itu sejalan dengan pendapat Wisnu. Ia menilai ucapan selamat itu tidak menunjukkan politikus atau pejabat publik yang bersangkutan ikut memberikan kontribusi ke cabang olahraga bulu tangkis. Saat ini, katanya mudah untuk mengklaim kesuksesan tetapi tak ada yang berani mengklaim proses untuk meraih medali emas.
"Kalau berbicara kontribusi, biasanya kesuksesan akan ada banyak yang mengklaim. Pertanyaannya, kemudian apakah ketika dari sisi proses hingga Greysia dan Apriyani meraih medali emas ini, apakah mereka ikut berkontribusi atau tidak. Kan itu yang menjadi pertanyaan," tutur dia lagi.
Lagi pula, bila menilik ke belakang, tidak terlalu banyak politikus yang memiliki kontribusi terhadap proses olahraga di Indonesia.
Baca Juga: Greysia Polii Tiktokan BTS Hingga Potret Gaya Sederhana Mark NCT