Dipecat, Deolipa Siapkan Perlawanan dengan Album 'Gangster Sambo'
Deolipa gugat Polri Rp15 triliun karena wanprestasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Advokat Deolipa Yumara tak sekedar bakal menggugat Polri secara perdata lewat Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Ia rupanya juga menyiapkan satu album khusus untuk menyentil peristiwa pemecatannya secara sepihak dari kuasa hukum Richard Eliezer atau Bharada E.
Album itu bakal diberi judul 'Gangster Sambo' dan berisi 12 lagu. "Sementara ini saya tidak menjadi pengacara lagi. Saya memilih menjadi penyanyi dan kembali jadi seniman. Saya mau bikin satu album yang terdiri dari 12 lagu serta ucapan terima kasih," ungkap Deolipa ketika memberikan keterangan pers di depan kediamannya di Depok, Sabtu, (13/8/2022).
Judul lagu yang dipilih oleh Deolipa betul-betul menyentil Polri. Dimulai dari 'Wiro Sableng', 'Teletubbies', 'Nyanyian Kode', 'Rp15 Triliun Robin Hood' hingga 'Buat Netizen'. "Ini semua dibikin oleh otak dan pikiran saya sendiri, berdasarkan rekaman jejak kehidupan dunia ini," tutur dia.
"Inget ya, judul album ini Gangster Sambo," kata dia lagi sambil tertawa.
Deolipa mengisahkan ia semula menjadi kuasa hukum Richard lantaran ditunjuk oleh Bareskrim Mabes Polri. Ia mulai dihubungi pada Sabtu, 6 Agustus 2022 lalu. Di hari yang sama, pengacara Richard sebelumnya, Andreas Nahot Silitonga tiba-tiba memilih mengundurkan diri.
"Hari Sabtu siang-siang saya ditelepon jam 12.00 (oleh Bareskrim). Padahal, saya lagi tidur. Tiba-tiba saya dipanggil ke Bareskrim hari itu juga," ujarnya.
Deolipa mulai bekerja menjadi kuasa hukum Richard mulai 6 Agustus 2022 hingga 10 Agustus 2022. Pencabutan kuasa secara sepihak itu pun, dinilai Deolipa cacat formal.
"Ya, gak apa-apa (soal pemecatan) itu isu lain. Tapi, kan saya sudah bekerja selama 5 hari. Selama itu pula, saya tidak bisa tidur nyenyak karena setiap menit dikejar oleh teman-teman wartawan," katanya.
Apa ia yakin bahwa Richard memutuskan sendiri untuk mengganti pengacara?
Baca Juga: Dipecat Sepihak, Deolipa Yumara Bakal Gugat Perdata Polri Rp15 Triliun
1. Bharada E ganti pengacara diduga karena disuruh orang lain
Lebih lanjut, Deolipa menjelaskan Richard mencabut kuasanya sebagai pengacara karena ditekan pihak lain. Keyakinannya itu didasari pada kode yang tertuang di dokumen pencabutan surat kuasa yang diteken Richard pada 10 Agustus 2022 lalu. Kode yang dimaksud yaitu absennya keterangan tanggal dan jam di dokumen pencabutan surat kuasa.
"Ini bukan pemalsuan dokumen, tapi ada orang yang menyuruh atau mengintervensi sehingga dia mencabut kuasa. Karena dia kasih kode ke saya," ungkap Deolipa.
"Karena kami pernah buat kesepakatan, setiap loe (Bharada E) tanda tangan, maka harus dilengkapi dengan keterangan tanggal dan jam. Itu pertanda loe bersedia tanda tangan dan loe setuju. Tapi, kalau gak ada tanggal, tulisan tangan dan jam itu artinya loe di bawah tekanan atau ada intervensi," kata dia lagi.
Ia pun menunjukkan dua dokumen berbeda ke media. Dokumen pertama adalah dokumen pemberian surat kuasa pada 6 Agustus 2022 lalu. Di dokumen itu, Richard membubuhkan tanda tangan disertai tanggal dan jam.
Sedangkan, di dokumen pencabutan kuasa hukum pada 10 Agustus 2022 lalu, Richard hanya membubuhkan tanda tangannya. Sementara, terkait dugaan pemalsuan tanda tangan, hal tersebut butuh penelitian forensik lebih lanjut.
Baca Juga: Cerita Mahfud Tegur Benny Mamoto karena Percaya Skenario Ferdy Sambo