Eks Menkes Terawan Disebut Mundur dari Pencalonan Dubes RI di Spanyol
Terawan kini fokus mengurus vaksin dendritik di RSPAD
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Eks Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dikabarkan mundur dari pencalonan sebagai duta besar Indonesia untuk Madrid, Spanyol. Informasi ini juga didengar oleh anggota komisi I dari fraksi Nasional Demokrat, Muhammad Farhan.
"Itu yang akan kami bahas ulang (kabar Terawan mundur dari pencalonan dubes di Madrid). Makanya mau kami konfirmasi ulang. Obrolan saya dengan Pak Sekjen begitu," ungkap Farhan ketika dikonfirmasi pada Jumat (21/5/2021).
Namun pembahasan soal mundurnya Terawan dari pencalonan sebagai dubes tidak dilanjutkan di komisi I. Sebab, surat dari pimpinan DPR yang merupakan kelanjutan dari surat presiden belum diturunkan ke komisi I.
Bahkan, menurut Farhan, nama Terawan diusulkan menjadi duta besar oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa. Ia mengatakan, bila itu yang terjadi maka ia harus mencari pengganti Terawan untuk mengisi posisi dubes di Madrid, Spanyol.
"Kalau KSAD yang mengusulkan ya yang seharusnya mencari pengganti adalah KSAD dong," tutur dia lagi.
Lalu, kapan rencana uji kepatutan dan kelayakan terhadap para calon dubes itu mulai dilakukan?
Baca Juga: Beredar Daftar 31 Berisi Calon Duta Besar, Ada Nama Eks Menkes Terawan
1. Surat penunjukkan dubes dari presiden harus dibacakan lebih dulu di rapat paripurna
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh anggota komisi I dari fraksi Partai Golkar, Dave Laksono. Ia juga mendengar Terawan mundur dari pencalonan sebagai dubes di Madrid, Spanyol.
"Tapi saya belum dapat konfirmasi suratnya," kata Dave melalui pesan pendek kepada IDN Times pada Kamis, 20 Mei 2021 lalu.
Ia juga menjelaskan tidak bisa membahas siapa saja dubes yang diajukan oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo bila surat-surat penunjukkannya belum dibacakan di rapat paripurna.
"Surat-suratnya harus dibacakan dulu di rapat paripurna baru kemudian dibahas," tutur dia lagi.
Baca Juga: Lama Gak Muncul, Terawan Inisiasi Vaksin Nusantara untuk COVID-19