Evakuasi KRI Nanggala-402, TNI AL Gandeng Tiongkok dan SKK Migas
SKK migas sedang mengkaji kondisi di lapangan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - TNI Angkatan Laut (AL) berupaya memenuhi janji mengevakuasi 53 jenazah kru dan badan kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan utara Bali. Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono, mengatakan pihaknya menggandeng Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Angkatan Laut Tiongkok untuk operasi evakuasi tersebut.
"Kami sudah berkoordinasi dengan SKK Migas yang memiliki kemampuan mengangkat beban di kedalaman 1.000-1.200 meter di bawah permukaan laut. Mudah-mudahan ini bisa membantu untuk evakuasi. Kemudian, juga akan ada kapal dari Angkatan Laut Tiongkok untuk membantu proses evakuasi pengangkatan ini," ungkap Yudo di atas kapal KRI Dr. Soeharso pada Jumat (30/4/2021) dan dikutip dari stasiun Metro TV News.
Yudo berada di atas KRI Dr. Soeharso bersama dengan keluarga kru KRI Nanggala-402 dalam rangka upacara tabur bunga. Upacara itu dilakukan memenuhi permintaan keluarga yang ingin memberikan penghormatan terakhir.
"Mereka ingin langsung melihat lokasi tenggelamnya KRI Nanggala-402, maka kami fasilitasi. Kami juga memberikan penghormatan kepada para prajurit kami yang gugur dalam bertugas," kata dia lagi.
Metode apa yang akan digunakan untuk mengangkat badan kapal KRI Nanggala 402 dari kedalaman 838 meter di bawah laut?
Baca Juga: Pakar ITS: RI Tak Punya Alat untuk Evakuasi ABK KRI Nanggala-402
1. TNI AL masih koordinasi soal teknis pengangkatan badan KRI Nanggala-402
Yudo berharap proses pengangkatan badan KRI Nanggala-402 bisa dilakukan secepatnya. Tujuannya agar badan kapal tidak keropos lantaran terlalu lama berada di bawah laut.
"Tapi, kami tidak menargetkan sampai waktu kapan (akan dilakukan evakuasi). Bisanya kapan, maka kami akan langsung lakukan evakuasi pengangkatan," kata Yudo.
Berdasarkan data dari sumber IDN Times, ada tiga kapal dari Tiongkok yang akan dikerahkan. Ketiga kapal itu terdiri dari ocean salvage, rescue ship dan ocean tug ship. Ketiga kapal itu memiliki kemampuan daya selam hingga 4.500 meter. Ketiga kapal diperkirakan tiba di perairan utara Bali pada Jumat (30/4/2021).
Sedangkan, terkait dengan metode evakuasi, Yudo mengakui tidak mudah untuk mengangkat beban 1.400 ton dari kedalaman 838 meter di bawah permukaan laut. Apalagi kapal selam itu sudah terbelah menjadi tiga bagian.
"Bercermin dari negara-negara yang lain yang pernah melaksanakan, kedalaman (kapal selam yang dievakuasi) tidak terlalu dalam. (Kapal selam) bisa ditusuk (di badan kapal), diangkat menggunakan tali lalu disambung ke balon udara sehingga (badan) kapal bisa naik," katanya memaparkan.
"Secara teknis akan kita koordinasikan kepada pihak yang membantu," tutur dia lagi.
Baca Juga: KRI Nanggala 402 Tenggelam, TNI AL Tersisa Punya Empat Kapal Selam