KSAD Jenderal Dudung Ingin Rekrut Prajurit TNI Khusus Santri, Kenapa?
Bagi yang Muslim, Dudung mencari penghapal Al-Qur'an
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman mengaku ingin merekrut prajurit karier calon Tamtama, Bintara dan Perwira Tahun Anggaran 2022 dengan latar belakang alumni pesantren. Dia meyakini calon prajurit TNI AD lulusan pesantren sudah terjamin pendidikan dan ahlaknya. Selain itu, ia juga membuka peluang bagi calon Tamtama dari lintas agama, di luar Islam.
"Bagi yang Muslim diberlakukan syarat khusus lainnya yakni harus hafiz Al-Qur'an," ujar Dudung yang dikutip dari akun YouTube TNI AD pada Minggu (5/12/2021).
Mantan Pangkostrad itu mengatakan alasan ingin merekrut alumni pesantren dan lintas agama lantaran sebagai bagian pengamalan delapan wajib TNI, salah satunya bersikap ramah dan sopan terhadap rakyat. "Jadi, tidak sekali-sekali pernah menakuti dan menyakiti hati rakyat," katanya lagi memberikan alasan.
Selain itu, Dudung berharap calon prajurit TNI AD yang pendaftarannya bakal dibuka pada 2022, bakal siap membantu untuk menyejahterakan rakyat. Kemudian, dalam hal komunikasi kepada publik dan sesama kolega prajurit TNI AD lebih tertata.
"Selain itu perilakunya juga akan dijaga. Seperti yang pernah disampaikan oleh Panglima TNI bahwa TNI adalah kita, maka implementasinya adalah rakyat harus sayang kepada TNI. Tetapi, TNI AD harus lebih cinta dan sayang kepada rakyatnya," kata Dudung lagi ketika menyampaikan hal tersebut usai penanganan aksi demo 212 di Jakarta Pusat pada pekan lalu.
Pernyataan Dudung itu pun menuai respons dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Apa kata MUI soal rencana perekrutan calon prajurit TNI AD tersebut?
Baca Juga: Dijuluki Jenderal Baliho, Ini Respons KSAD Dudung Abdurachman
1. MUI apresiasi rencana KSAD untuk merekrut prajurit dari pesantren
Rencana Dudung merekrut calon prajurit TNI yang merupakan alumni pesantren disambut baik MUI. Meski demikian Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas, menyarankan agar rekrutmen itu juga diperluas dan merekrut calon prajurit dari agama lain selain Islam.
"Menurut saya (rencana) oleh KSAD sebaiknya diperluas. Jadi, jangan hanya dari pesantren-pesantren saja, tapi juga dari sekolah-sekolah agama yang ada, apakah itu dari sekolah-sekolah agama yang bernfaskan Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu," kata Anwar melalui keterangan tertulis.
Ia menjelaskan perekrutan calon prajurit TNI AD dari lintas sekolah bernapaskan agama dinilai penting. Sebab, mereka diharapkan akan menjadi prajurit TNI yang mengerti secara baik ajaran dan nilai-nilai luhur agama masing-masing dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai prajurit.
"Diharapkan akan bisa menjadi tentara-tentara yang mengerti secara baik nilai-nilai dari ajaran agamanya dan bagaimana mengimplementasikannya. Karena mereka diyakini telah memiliki dasar pendidikan dan pengetahuan keagamaan yang baik dan kuat," tutur dia lagi.
Baca Juga: Rekam Jejak Letjen Dudung yang Diprediksi Jadi KSAD Gantikan Andika