KSAU Tepis Isu Kesiapan Jet Tempur TNI AU Rendah
TNI AU siap pamerkan kemampuan udara saat HUT ke-77
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo menepis isu, bahwa kesiapan jet tempur milik Indonesia tergolong rendah. Persepsi itu muncul lantaran jenis jet tempur yang dimiliki oleh Indonesia tergolong terbatas. Padahal, area udara yang harus dijaga sangat luas yakni dari Sabang hingga Merauke.
"Terkait dengan kesiapan pesawat, itu tidak benar. Kami menjaga kesiapan pesawat itu sesuai dengan yang direncanakan," ungkap Fadjar ketika memberikan keterangan pers terkait Gladi Bersih HUT ke-77 TNI AU, dikutip dari ANTARA, Kamis (6/4/2023).
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Marsekal Madya TNI Donny Ermawan Taufano pernah mengungkap, mayoritas pesawat tempur yang dimiliki oleh Indonesia sudah berusia lebih dari 20 tahun. Maka, perlu pengadaan demi memperkuat armada.
Menurutnya, saat ini Indonesia hanya mengandalkan 33 pesawat F-16 AM, BM, C dan D, yang sudah berusia lebih dari 30 tahun. Kemudian, 16 pesawat Sukhoi Su-27 dan Su-30 dengan usia hampir 20 tahun sebagai pesawat tempur utama.
Lantaran, memiliki jet tempur buatan Sukhoi, TNI AU sempat kesulitan untuk memenuhi suku cadang Sukhoi. Hal itu tidak terlepas dari imbas perang Rusia dengan Ukraina.
Fadjar pun tak menampik kesulitan untuk mencari suku cadang Sukhoi memang terjadi. Tetapi, hal itu tidak hanya dirasakan oleh Indonesia. Melainkan seluruh dunia ikut terganggu rantai pasoknya (supply chain).
"Tapi, kami dapat mengatasi itu dan kami ingin memperlihatkan kepada rakyat Indonesia bahwa TNI AU selalu siap mempertahankan kedaulatan udara," kata dia.
Lalu, kapan TNI AU akan kembali menambah alutsista untuk memperkuat pertahanan udara?
Baca Juga: Tiba di Indonesia, TNI AU Kini Punya Super Hercules C-130J!
1. KSAU sebut sejumlah alutsista yang dipesan sudah mulai tiba di Indonesia
Lebih lanjut, Fadjar mengatakan, sudah ada beberapa alutsista yang dipesan oleh pemerintah mulai tiba di Tanah Air. Beberapa di antaranya adalah pesawat jet jenis Dassault Falcon 7X dan Falcon 8X asal Prancis, dan pesawat C-130 J-30 Super Hercules A-1339. Selain itu, helikopter bermesin ganda H225M produksi Airbus juga bakal tiba di Tanah Air.
Sementara, ketika ditanya kapan ada kepastian terkait pembelian jet tempur Dassault Mirage 2000-5 Qatar, Fadjar menyebut, keputusan akhir ada di tangan Kementerian Pertahanan. Namun, sebelum pembelian itu terealisasi, TNI AU akan mempersiapkan infrastrukturnya lebih dulu.
"Perencanaan itu masih di tangan Kemhan. TNI AU akan tetap bersiap-siap seperti infrastrukturnya dan awak pesawat," kata dia.
Baca Juga: Menhan Prabowo Bakal Beli Jet Tempur Bekas dari Negara Lain