Lemhanas RI Usul TNI Bentuk Angkatan Siber, Apa Urgensinya?
RI alami serangan 2.200 serangan siber per menit tiap hari
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional RI, Andi Widjajanto mengusulkan agar pemerintah membentuk satu angkatan keempat di dalam TNI yakni angkatan siber. Hal itu didasari adanya fakta Indonesia menerima 2.200 serangan siber tiap menit per harinya. Sementara, pada 2022, Indonesia mendapatkan sekitar 2,2 miliar serangan siber.
Andi mengatakan Singapura sudah memiliki angkatan siber untuk mengatasi ancaman keamanan tersebut.
"Hari ini Singapura punya Angkatan Laut, Angkatan Darat, Angkatan Udara dan Angkatan Digital/Intelijen. Angkatan itu dibentuk pada Oktober 2022, antara lain fungsinya untuk menangkap dinamika sibernya," ungkap Andi seperti dikutip dari YouTube Lemhanas pada Sabtu (12/8/2023).
Negeri Singa, kata Andi, segera membentuk Angkatan Siber lantaran mereka memprediksi dalam empat tahun mendatang tantangan yang muncul sudah tidak lagi relevan. "Mulai dari chip sampai nanti computing-nya," tutur dia.
Singapura, tutur dia, bahkan sudah memiliki empat laboratorium computing yang tersebar di tiga wilayah lainnya yaitu Israel, Amerika Serikat, Singapura dan China. Sementara, posisi Indonesia saat ini, kata Andi, berada di tengah-tengah konektivitas digital.
"Dari 70 zettabye yang keluar-masuk, 32 persen terlihat lewat Indonesia. Maka, kita tidak punya pilihan selain masuk ke konektivitas digital," ujarnya lagi.
Baca Juga: Membaca Celah Rentan Perbankan Dibayangi Serangan Siber
Baca Juga: BSSN Bantah Dapat Kenaikan Anggaran Rp70 Miliar karena Kasus Bjorka
1. Indonesia jadi negara terakhir di ASEAN yang tanda tangan strategi keamanan siber nasional
Lebih lanjut, Andi mengatakan Presiden Joko "Jokowi" Widodo akhirnya menandatangani strategi keamanan siber nasional pada 2023. Namun, Indonesia tergolong lambat yang memiliki strategi tersebut.
"Di ASEAN, Indonesia adalah negara ke-10 dari 10 negara yang tanda tangan strategi keamanan siber nasional, bahkan setelah Laos. Kita baru 2023 itu pun kira-kira baru satu bulan yang lalu," ungkap Andi.
Sayangnya, kekuatan hukum dari strategi itu baru dalam bentuk Peraturan Presiden (Perpres) dan belum berupa undang-undang. Sementara, Singapura sudah bergerak cepat dengan membentuk Angkatan Siber sebagai angkatan militer keempat.
"Hari ini jumlah pasukan angkatan siber itu sudah mencapai 3 ribu orang. Diperkirakan dalam waktu 12 tahun ke depan, mereka akan punya angkatan lengkap 12 ribu orang," tutur dia.
Angkatan siber Singapura mengenakan pakaian berwarna abu-abu dalam bertugas. Ia mengaku pada Jumat kemarin diminta berbicara mengenai kemungkinan Indonesia bisa mengekor Singapura yang bakal membentuk angkatan siber.
"Saya harus menawarkan road map nya apakah Indonesia memungkinkan punya angkatan siber melengkapi TNI AD, AL dan AU," katanya.
Baca Juga: Mudahnya Mengetahui Data Pribadi Pejabat, Tak Heran NIK Jokowi Bocor