Partai Gelora Tolak PKS Gabung ke Koalisi Pengusung Prabowo-Gibran
Gelora tuding PKS kerap buat narasi yang mengadu domba
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sinyal partai politik yang semula bernaung di dalam Koalisi Perubahan lalu hendak merapat ke kubu Prabowo-Gibran, tidak ditanggapi positif oleh parpol pendukung presiden dan wakil presiden terpilih itu. Salah satu yang menyatakan penolakan adalah Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora). Mereka menolak keras Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bergabung ke kubu Prabowo-Gibran.
Sekretaris Jenderal Partai Gelora, Mahfuz Sidik menilai narasi kritis yang diangkat oleh PKS dan dua parpol lainnya di Koalisi Perubahan, tidak lebih dari gimik untuk meraup suara.
"Apabila PKS menjadi bagian dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) maka akan menjadi sinyal pembelahan antara PKS dengan massa ideologisnya," ujar Mahfuz di dalam keterangan tertulis dikutip pada Sabtu (27/4/2024).
Padahal, dalam pandangannya, alasan PKS menunjukkan sinyal hendak bergabung ke kubu Prabowo-Gibran hanya karena ingin mendapatkan jatah kursi menteri.
"Jika sekarang PKS mau merapat karena alasan politik sudah selesai, apa segampang itu PKS bermain narasi ideologisnya? Apa kata pendukung fanatiknya? Seperti ada pembelahan antara elite PKS dan massa pendukungnya," kata dia.
1. Partai Gelora ingatkan PKS sering menyerang Prabowo-Gibran saat kampanye
Lebih lanjut, Mahfuz juga mengatakan bahwa selama berkampanye, PKS kerap melakukan serangan negatif secara masif kepada Prabowo-Gibran. "Seingat saya dalam proses kampanye, di kalangan PKS banyak muncul narasi sangat ideologis dalam menyerang sosok Prabowo-Gibran," kata dia.
Salah satu narasi yang dibangun PKS, kata Mahfuz yakni menganalogikan Nabi Musa tidak perlu berutang kepada Firaun. Padahal, dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu, Anies Baswedan ikut diusung oleh Partai Gerindra.
Namun, mengutip data dari KPU DKI Jakarta, selain Partai Gerindra, Anies juga diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di pilkada 2017. Dalam pilkada tujuh tahun lalu itu, pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno berhasil meraih 3,24 juta suara warga Jakarta atau 57,95 persen. Sedangkan rival mereka, Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama dan Djarot Syaiful Hidayat mendapatkan 2,35 juta suara atau 42,05 persen.
Baca Juga: PKS Sudah Atur Jadwal Ketemu Prabowo, Wah Merapat Gak Nih?