TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Situs Kawalpemilu.org Nyatakan Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran

Prabowo-Gibran raih 58,47 persen suara

Capres dan Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (YouTube/Prabowo Gibran)

Jakarta, IDN Times - Lembaga pemantau hasil penghitungan suara pemilu, Kawal Pemilu (kawalpemilu.org) mengucapkan selamat kepada paslon nomor urut dua, Prabowo-Gibran karena telah meraih lebih dari 50 persen suara di Pemilu 2024. Bahkan, Kawal Pemilu memprediksi bahwa Pemilu Presiden 2024 berjalan satu putaran saja. 

Ucapan itu disampaikan, usai Kawal Pemilu berhasil merampungkan semua Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang memiliki C hasil. Gerakan pemantau pemilu independen itu berhasil menyelesaikan penghitungan dengan modal dokumen C hasil di 677.513 atau 82,27 persen TPS. Sedangkan, total TPS mencapai 823.366. 

Maka, kini tersisa penghitungan suara secara real count di 17,3 persen cakupan TPS. "Namun, secara data, tidak akan mengubah hasil penghitungan sementara. Oleh karena itu, kami mengucapkan selamat kepada paslon 02 yang menang satu putaran lebih dari 50 persen pada pilpres 2024," demikian dikutip dari akun X resmi Kawal Pemilu pada Senin (18/3/2024). 

Lebih lanjut, Kawal Pemilu menjelaskan alasan mengapa paslon 02 bisa meraih kemenangan satu putaran. Saat ini, Prabowo-Gibran sudah unggul dengan raihan suara 58,45 persen atau setara dengan 78,9 juta. 

"Ia akan menang satu putaran jika sanggup meraih tambahan tiga juta suara saja. Sehingga, angkanya mencapai 81,9 juta - 78,9 juta. Apalagi, masih ada potensi tambahan suara dari Jawa Barat dengan total pemilih 5,2 juta," tulisnya.

Namun, ucapan selamat yang mendahului pernyataan resmi KPU itu justru menuai protes dari warganet. Sebagian dari mereka mempertanyakan mengapa Kawal Pemilu sampai membuka donasi terbuka kepada masyarakat, namun mencomot data KPU. 

"Kemarin (ikut) open donasi buat bantu rekap. Gue kira pintar, ternyata cuma pintar manfaatin situasi. Rugi dong kalau cuma ikut apa kata KPU," cuit salah satu warganet. 

"Ealah... belum apa-apa sudah ngasih ucapan selamat. Sudah merasa paling akurat," kata warganet lainnya. 

1. Kawal Pemilu sebut tak temukan indikasi kecurangan pasca-pencobolosan pilpres

Suasana TPS Khusus di Lapas Kelas III Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, saat Pemilu 2024. (IDN Times/Mhd Saifullah)

Kawal Pemilu membandingkan hasil hitungannya dengan Sirekap KPU. Dari penelitian tersebut, mereka menyebut tidak menemukan adanya indikasi kecurangan pasca-pencoblosan pilpres yang terstruktur dan sistematis. Sehingga, salah satu paslon diuntungkan. 

Di sisi lain, menurut Kawal Pemilu, Pilpres 2024 adalah catatan yang terburuk. Sebab, mereka menyelesaikan penghitungan lebih sedikit dibanding dua pilpres sebelumnya. 

"Walaupun begitu, kami sebut tahun ini adalah tahun terburuk dalam cakupan TPS. Namun, kami ingin angkat topi dan apresiasi seluruh masyarakat yang telah mengirim foto langsung dari TPS. Jumlah foto yang dikirim naik dari 2019 kurang dari 20 persen menjadi 32,9 persen di tahun 2024," kata Kawal Pemilu. 

Menurut mereka, itu lah semangat gotong royong dan partisipasi politik yang patut diacungi jempol. "Kudos untuk warga!" tutur mereka lagi. 

IDN Times sudah meminta izin kepada pendiri Kawal Pemilu, Ainun Nadjib untuk mengutip cuitan tersebut. 

Baca Juga: Joe Biden Ucapkan Selamat ke Prabowo Atas Pencapaian Pilpres 2024

2. Kawal Pemilu kritisi hasil penghitungan suara harus sesuai keinginan donatur

Pemungutan suara ulang Pilpres di TPS 15 Kelurahan Turida Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Di sisi lain, Kawal Pemilu menjelaskan alasan mengapa mereka sampai membuka donasi terbuka untuk proyek ini. Semula, mereka tak ingin mengawal Pemilu 2024. Tetapi, lantaran uji Sirekap KPU belum memuaskan, maka mereka putuskan untuk ikut mengawal penghitungan C Hasil dari warga dan KPU. Semua proses itu dilakukan secara independen. 

"Karena animo yang tinggi sekali dalam mengunggah foto dan mengakses platform kami, biaya jadi membludak dan di luar nalar. Maka, kami buka donasi crowdfunding di platform KitaBisa bagi warga yang bersedia turut membantu keberlangsungan ," tutur mereka. 

Kawal Pemilu kemudian mencatat jumlah dana yang berhasil terkumpul dari urunan itu yakni Rp271.715.097. Sedangkan, biaya yang digunakan untuk pembiayaan Kawal Pemilu mencapai Rp125.489.558. 

Kawal Pemilu pun menolak bila hasil penghitungan kemudian harus disesuaikan dengan keinginan donatur. "Hei, maksudnya apa? Itu praktik korupsi, kawan-kawan!" kata mereka. 

Bahkan, mereka membocorkan sebagaian besar relawan Kawal Pemilu banyak yang merupakan paslon nomor urut satu dan tiga. Sementara, KP justru banyak dimaki oleh relawan dari kedua paslon tersebut lantaran memberi ucapan selamat ke Prabowo-Gibran. 

"Kalian gak malu sudah maki-maki sesama kubu?" tanya Kawal Pemilu. 

Meski begitu, KP menggarisbawahi, mereka tak bisa melakukan apapun bila diduga telah terjadi kecurangan sebelum hari pemungutan suara. "Kami hanya menghitung hasil dari C Hasil unggahan warga. Begitu juga C Hasil dari KPU. Tidak ditemukan indikasi kecurangan dari hasil verifikasi data. Jadi, konteks statement-nya data," ujarnya. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya