TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

TNI AL Kirim Satu Kapal, Bantu Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

1.585 orang dievakuasi pasca-erupsi Gunung Ruang

KRI milik TNI Angkatan Laut (AL) yang dikerahkan Pulau Tagulandang, Sulawesi Utara usai erups Gunung Ruang. (Dokumentasi TNI AL)

Jakarta, IDN Times - TNI Angkatan Laut (AL) mengirim satu kapal perang usai terjadi erupsi hebat Gunung Ruang pada Rabu malam (17/4/2024). Kapal perang yang dikirim merupakan KRI Kakap-811 dan mulai bergerak pada hari ini. Dinas Penerangan TNI AL menjelaskan kapal itu membawa bantuan kemanusiaan dari Kementerian Sosial dan bantuan kebutuhan pokok bagi masyarakat. 

"Prajurit TNI AL juga ikut membantu evakuasi masyarakat di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro yang terdampak bencana alam. Evakuasi dilakukan 1X24 jam," ujar Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) VIII Manado, Laksamana Pertama TNI Nouldy J. Tangka. 

Ia menambahkan selain bantuan berisi kebutuhan pokok, prajurit TNI AL juga mendistribusikan ribuan paket makanan, selimut, tenda, genset hingga pakaian untuk orang dewasa maupun anak-anak. Bantuan-bantuan tersebut sangat dibutuhkan di tengah kondisi darurat. 

"Kami juga menyiapkan 400 personel yang terdiri dari personel unsur KRI, Markas Komando Lantamal VIII, personel Pangkalan TNI AL Tahuna, personel marinir Yonmarhanlan dan tenaga kesehatan TNI AL untuk pengoperasionalan posko penanggulangan bencana," kata dia lagi. 

Ia menambahkan keterlibatan TNI di dalam peristiwa bencana ini bukan sesuatu yang luar biasa. Sebab, TNI memiliki tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP). 

"Salah satunya adalah membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian dan pemberian bantuan kemanusiaan," tutur dia. 

1. Aktivitas letusan Gunung Ruang sudah tidak ada, masih terjadi hujan abu

Gunung Ruang di Sulawesi Utara ketika erupsi pada Rabu malam, 17 April 2024. (www.twitter.com/@alfianrsdi)

Lebih lanjut, Laksma Nouldy mengatakan berdasarkan informasi terakhir yang diterima, aktivitas letusan di Gunung Ruang sudah tidak ada. Namun, masih terlihat luapan asap tebal sehingga mengakibatkan hujan abu yang mengguyur ke seluruh Pulau Tagulandang. 

Gunung setinggi 725 meter itu akhirnya meletus setelah tertidur selama 22 tahun. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat Gunung Ruang mengalami aktivitas kegempaan 944 kali dalam sehari. 

"Asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tebal tinggi sekitar 1.000 sampai 1.800 meter dari puncak," ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Ruang Julius Rampolii dalam laporan yang diterima di Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Baca Juga: Bandara Sam Ratulangi Manado Tutup Akibat Erupsi Gunung Ruang

2. 1.585 warga harus dievakuasi pasca-erupsi Gunung Ruang

Status Gunung Ruang naik menjadi AWAS, ratusan warga dievakuasi. (dok. BNPB)

Sementara, Pimpinan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan ada sekitar 1.585 orang warga dari total 11.615 orang penduduk Tagulandang Biaro, Sulut, yang harus segera dievakuasi pasca-erupsi Gunung Ruang.

"Dalam hitungan kami mengacu dari aplikasi Inarisk, ada sekitar 1.585 jiwa yang berisiko tinggi dan harus dievakuasi," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam siaran video yang dikutip pada hari ini.

Menurut dia, hal tersebut dikarenakan 1.585 orang warga itu bermukim paling dekat dari jangkauan material erupsi yakni dalam radius 2,5 kilometer atau wilayah pantai barat Pulau Tanggulandang.

Sementara berdasarkan rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), zona aman berada pada radius enam kilometer dari pusat erupsi gunung.

Berdasarkan informasi dari tim SAR, kata dia, proses evakuasi tersebut masih berlangsung sejak Selasa kemarin malam hingga Rabu. Jumlah warga diperkirakan sebanyak 800-an jiwa. Mereka secara mandiri bergeser ke lokasi yang lebih aman dan sebagian diangkut menggunakan kapal Kantor SAR Manado.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya