TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Waketum Golkar Akui JK Beri Arahan Agar KIB Gabung ke Koalisi Anies

Airlangga bantah JK ikut beri arahan agar Golkar ke KPP

Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia saat melakukan rapat kerja bersama Komisi II DPR, Mendagri Tito Karnavian, Bawaslu, dan DKPP, Kamis (16/9/2021). (youtube.com/Komisi II DPR RI Channel)

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, tak menampik bahwa mantan Ketum Golkar Jusuf "JK" Kalla memberi arahan agar Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bergabung dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Meski begitu, kata Doli, arahan itu tak serta merta langsung diikuti oleh Golkar. 

"Saya kira pasti ya. Senior-senior itu kan mempunyai pandangan, saran, dan masukan," kata dia di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (28/3/2023). 

Ia menambahkan bahwa semua saran yang masuk bakal dibahas dalam rapat internal di DPP atau para ketua dewan Golkar. Pernyataan dari Doli itu seolah mengonfirmasi soal rencana adanya Koalisi Besar yang diwacanakan oleh Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Wacana itu disampaikan oleh Airlangga ketika menghadiri acara buka puasa bersama di NasDem Tower pada 25 Maret 2023 lalu.

Airlangga menjadi satu-satunya ketum dari KIB yang hadir langsung. Selain Airlangga, turut terlihat JK. Kedua elite Golkar itu duduk satu meja dengan Anies Baswedan, Surya Paloh, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Aboe Bakar Al-Habsyi. 

Saat ini seperti yang telah diketahui, Anies Baswedan diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Sedangkan, melalui musyawarah nasional, nama Airlangga yang diajukan sebagai capres dari Golkar. KIB meski sudah terisi tiga parpol tetapi belum ada pasangan capres dan cawapres yang diusung. 

Lalu, apakah Golkar bakal secara serius mempertimbangkan arahan dari JK tersebut?

Baca Juga: Airlangga Wacanakan Koalisi Besar: Tunggu Tanggal Mainnya

1. Airlangga bantah KIB bakal merapat ke Koalisi Anies Baswedan

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto duduk satu meja dengan Ketum NasDem, Surya Paloh, bakal capres Anies Baswedan pada Sabtu, (25/3/2023). (www.instagram.com/@golkar.indonesia)

Sementara, ketika ditanyakan kepada Ketum Golkar, Airlangga Hartarto, ia membantah kabar yang menyebut bahwa partai dengan lambang pohon beringin itu segera merapat ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung Anies Baswedan jadi capres. Menurutnya, saat ini, Golkar sudah berkoalisi dengan PAN dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). 

"Kan, kita sudah punya KIB. Golkar sudah punya KIB," ujar Airlangga di Istana Kepresidenan pada hari ini. 

Ia juga menampik kabar yang menyebut ada arahan dari JK supaya Golkar merapat ke koalisi partai yang mengusung Anies. Dalam pandangan Airlangga, pesan yang disampaikan oleh JK bukan begitu.

"Pak JK berbicara banyak. Tapi, gak ada tuh yang tadi (soal arahan Golkar berkoalisi dengan KPP)," katanya.

2. Airlangga sebut konsep Koalisi Besar masih terus dimatangkan

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto hadir di acara buka puasa bersama pada Sabtu, (25/3/2023) di NasDem Tower. (www.instagram.com/@golkar.indonesia)

Lebih lanjut, Airlangga tak menampik bahwa perlu didorong agar ada koalisi besar di Pilpres 2024. Pembentukan koalisi itu, kata Airlangga, sangat mungkin terjadi. 

"Tentu (koalisi) lebih besar lebih baik," ujarnya. 

Ia pun mengklarifikasi bahwa koalisi yang besar tidak selalu bermakna koalisi yang sudah ada melebur ke koalisi lain. "Ini bukan lebur-leburan (ke koalisi lain). Kalau lebur-lebur kayak cendol aja. Jadi, kita perlu pembahasan lebih matang lagi," tutur dia.

Baca Juga: Resmi Berkoalisi, Ini Isi Piagam Koalisi NasDem-Demokrat-PKS

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya