TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

16 April Hari KOPASSUS: Ini Dia Sejarahnya

Kopassus pun sempat berganti nama beberapa kali

Prajurit Kopassus saat melakukan defile pasukan pada Upacara Penyerahan Satuan Kopassus di lapangan Makokopassus, Jakarta, 8 Oktober 2016. (ANTARA FOTO/M. Agung Rajasa)

Jakarta, IDN Times - Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dibentuk pada tahun 16 April 1952 dan ditetapkan sebagai Hari Kopassus yang diperingati setiap tahunnya. Dalam perjalannya, Kopassus merupakan bagian dari sejarah bangsa Indonesia.

Pada Juli 1950 terjadi pemberontakan di Maluku oleh kelompok yang bernama Republik Maluku Selatan. Pimpinan Angkatan Perang RI saat itu segera mengerahkan pasukan untuk menumpas kelompok tersebut.

Baca Juga: Jenderal Andika Perkasa Kirim 20 Prajurit Kopassus ke Korsel, Kenapa?

1. Sejarah Hari Kopassus

(Ilustrasi Kopassus) ANTARA FOTO/M. Agung Rajasa

Kopassus awalnya muncul ketika didirikannya Kesatuan Komando Teritorium III. Pembentukannya berdasarkan Instruksi Panglima Tentara dan Teritorium III NO.55/Instr/PDS/52 pada tanggal 16 April 1952.

Komandan pertama yang memimpin Kopassus adalah Mayor Moch dan Idjon Djanbi. Sebelum diamanatkan memegang jabatan itu, Mayor Moch dan Idjon Djanbi merupakan mantan KNIL atau Tentara Kerajaan Hindia Belanda yang pernah bergabung dengan Korps Speciale Troepen dan bertempur dalam perang dunia II.

Berdirinya Kopassus terjadi akibat adanya pemberontakan di Maluku. Operasi penumpasan kelompok tersebut dipimpin oleh Panglima Teritorium III Kolonel A.E.Kawilarang, lalu yang menjadi komandannya adalah Letkol Slamet Riyadi.

Operasi ini berhasil dijalankan dan mengilhami Letkol Slamet Riyadi untuk mempelopori pembentukan sebuah satuan pemukul yang mampu bergerak cepat dan tepat. Terutama dalam menghadapi berbagai sasaran di medan tempur, meskipun dalam keadaan yang berat.

Namun, Letkol Slamet Riyadi gugur dalam pertempuran di sekitar kota Ambon, hal itu tidak menyurutkan niat untuk membentuk satuan pemukul yang bisa bergerak cepat dan tepat. Gagasan Letkol Slamet Riyadi tersebut dilanjutkan oleh Kolonel A.E Kawilarang dan tepat pada 16 April tahun 1952 terbentuk Kesatuan Komando Teritorium III.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya