Kisah Masjid Utusan Sunan Gunung Jati, Dipercaya Jadi dalam Semalam
Masjid tua itu terletak di Desa Kemuning, Tangerang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Bercat cokelat muda dengan tiang-tiang berwarna hijau, Masjid Jami Al Barokah berdiri kokoh di antara rumah-rumah warga di Desa Kemuning, Tangerang, Banten.
Sekilas masjid itu terlihat seperti masjid pada umumnya, tapi siapa sangka masjid ini ternyata sudah berumur ratusan tahun. Diketahui, masjid ini sudah berdiri sejak abad ke 17 hingga 18.
Nama Desa Kemuning sendiri berasal dari sebuah legenda yang mengatakan bahwa Raden Arya Kemuning pernah singgah ke tempat ini. Sejarah tersebut membuat masyarakat mengaitkan agama Islam dan Raden Arya Kemuning di desa ini.
Baca Juga: Jamaah Masjid Aolia Gunungkidul Mulai Menggelar Salat Tarawih
1. Tempat persinggahan utusan Sunan Gunung Jati
Ustaz di Masjid Jami Al Barokah bernama Muhammad Yusuf (43) mengatakan, awalnya bangunan masjid merupakan tempat persinggahan seorang pemuka agama keturunan Cirebon yang diutus oleh Syekh Syarif Hidayatullah, atau lebih dikenal dengan sebutan Sunan Gunung Jati.
“Disinilah tempat persinggahan Beliau. Kala itu, tempat ini memang masih hutan, belum banyak penduduk,” kata Yusuf saat ditemui di Desa Kemuning beberapa minggu lalu.
Utusan Sunan Gunung Jati tersebut tidak hanya sebatas menyebarkan agama Islam, tetapi juga mengelola wilayah Banten.
Di tengah hutan dan tanah yang belum bertuan, tempat persinggahan ini berdiri dengan sederhana, hanya berukuran sekitar enam persegi dengan empat tiang kayu sebagai penopang.
Baca Juga: 5 Masjid Tertua di Semarang, Usianya Sudah Ratusan Tahun