TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jemaah Haji Tertahan 2 Jam di Bandara Madinah karena Tak Bawa Paspor

Jemaah tersebut akhirnya bisa keluar setelah dibuatkan SPLP

Jemaah haji kehilangan paspor (Dok. MCH Kemenag)

Madinah, IDN Times - Selama lima hari kedatangan jemaah haji Indonesia gelombang pertama di Madinah, Arab Saudi, berbagai masalah dialami jemaah, terutama saat kedatangan di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Azis (AMMA).

Masalah yang sering terjadi adalah sidik jari jemaah belum terekam sempurna, koper dibuka petugas bandara karena membawa barang-barang tertentu dalam jumlah berlebihan, dan masalah paspor.

Seorang jemaah haji asal embarkasi Surabaya (SUB) kloter 9 kehilangan paspor. Jemaah bernama Satiah itu diketahui tidak memegang paspor setelah tiba di Bandara AMMA Madinah, pada Sabtu 27 Mei 2023. 

Baca Juga: Jemaah Haji Asal Demak Jateng Meninggal di Madinah

1. Paspor ketinggalan di Surabaya

ilustrasi paspor Indonesia (IDN Times/Sunariyah)

Gara-gara tak membawa paspor, Ibu Satiah sempat tertahan dua jam di dalam bandara. Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Panitia Penyelanggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2023, Haryanto mengungkapkan, paspor Satiah ternyata ketinggalan saat proses imigrasi di Surabaya.

Untuk mengeluarkan Satiah dari Bandara AMMA, Haryanto mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak bandara dan maskapai penerbangan juga dengan Kedutaan Besar Indonesia di Arab Saudi, guna membuatkan Satiah Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) sebagai pengganti sementara paspor.

"Paspor itu harus dibawa di kloter berikutnya yakni di kloter 10," ujar Haryanto, Sabtu (27/5/2023).

"Harus Segera dibawa paspor aslinya, kalau tidak jemaah itu kasian akan dideportasi," sambungnya.

2. SPLP hanya bersifat membantu, harus ada paspor asli

Jemaah haji kehilangan paspor (Dok. MCH Kemenag)

Setelah memegang SPLP, Satiah pun bisa keluar dari bandara dan bergabung lagi dengan rombongan kloternya di sektor 5 Madinah.

"Untuk yang hilang paspor cukup lama prosesnya kurang lebih 1 atau 2 jam di dalam (bandara). Intinya harus ada paspor, terus kita sampaikan paspor itu hilang. Kebetulan (jemaah) yang hilang paspor didampingi suaminya, paspornya hilang saat naik pesawat karena kondisi jemaahnya juga sudah sepuh," ujar Haryanto.

Menurut Haryanto, SPLP sifatnya hanya membantu, "sebagai pengganti paspor yang asli, jadi harus segera dengan paspor asli," jelasnya.

Baca Juga: Intip Pembuatan Gelang Jemaah Haji di Asrama Haji Medan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya