TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Klarifikasi Sekjen PWI Pusat Atas Rilis Dewan Kehormatan PWI Pusat  

Anggaran untuk UKW dan Sekolah Jurnalisme Indonesia

Dewan Kehormatan PWI Pusat (Dok. PWI Pusat)

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Sayid Iskandarsyah memberikan klarifikasi terkait siaran pers yang dikeluarkan Dewan Kehormatan PWI pada Sabtu (6/4/2024) kemarin. Melalui keterangan tertulis, Minggu (7/4/2024), Sayid mengatakan, sebagai Sekjen PWI Pusat, dirinya tidak pernah memberi keterangan apapun kepada Dewan Kehormatan (DK).

"Setahu saya hanya Ketua Umum dan Bendahara Umum, jadi tidak tepat apabila disebut Pengurus Harian yang dipanggil untuk klarifikasi," ujarnya.

Dia menambahkan, terkait kerja sama PWI Pusat dengan Forum Humas BUMN intinya adalah PWI Pusat melakukan UKW di 10 provinsi dengan dukungan dana sebesar Rp6 miliar, dan masa waktunya Desember 2023 dan Januari 2024.

"Seluruhnya sudah diselesaikan oleh PWI Pusat dan telah dibuat laporan tertulis sesuai dengan isi perjanjian kerja sama antara PWI dan FH BUMN," kata Sayid.

Baca Juga: DK PWI Pusat: Bantuan BUMN untuk Kegiatan UKW Harus Diterima Utuh

1. Anggaran untuk UKW dan Sekolah Jurnalisme Indonesia

Pelaksanaan UKW oleh PWI di Provinsi NTB pada Kamis (18/1/2024). (Dok.Humas PWI)

Dari dukungan anggaran tersebut, ujarnya, anggaran yang telah disampaikan sampai hari ini sebesar Rp4,6 miliar. Selain digunakan untuk UKW 10 provinsi juga untuk Sekolah Jurnalisme Indonesia yang berlangsung 5-9 Februari di Bandung.

"Data penggunaan keuangan bisa ditanyakan dan dicek ke bagian keuangan PWI," lanjut Sayid.

Dia menyebutkan, PWI Pusat akan menyelenggarakan lagi UKW di 10 provinsi, dimulai dari Nabire pada 17-18 April, berlanjut ke UKW di Riau, Sumsel, Kepri, Sulteng, Sultra dan seterusnya, sampai akhir Mei. Juga ada dua rencana Sekolah Jurnalisme Indonesia di Lampung.

"Anggarannya dari kas PWI Pusat dari sisa kegiatan UKW sebelumnya. Termasuk pelunasan Rp1,4 miliar yang juga akan dipakai untuk UKW di 19 provinsi yang belum dilakukan UKW," ujarnya.

2. Tujuan dibuatnya klarifikasi

Pelaksanaan UKW oleh PWI di Provinsi NTB pada Kamis (18/1/2024). (Dok.Humas PWI)

Mengenai pernyataan bahwa sekitar Rp2,9 miliar tidak jelas penggunaannya, Sayid menegaskan hal itu keliru, dan telah melahirkan fitnah.

"Saya tidak tahu angka itu didapat dari mana. DK harus meralat kesalahan tersebut karena salah," kata Sayid.

Dia menegaskan, klarifikasi ini dibuat agar tidak muncul persepsi bahwa pengurus PWI Pusat ingin mengambil keuntungan dari kerja sama dengan forum humas BUMN. Kalaupun ada pengeluaran terkait hal itu, ujarnya, masih sesuai mekanisme tertulis yang ada.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya