TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ribuan Sumur Resapan Anies Dinilai Gagal Atasi Banjir Jakarta

Anies dinilai belum lakukan upaya nyata untuk atasi banjir

Ilustrasi genangan air.(IDN Times/Rochmanuddin)

Jakarta, IDN Times - Sumur resapan yang dibuat di banyak titik di Jakarta, dinilai tidak efektif mengatasi banjir. Sebab, masih terdapat genangan selama dua hari akibat hujan deras yang mengguyur Ibu Kota.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan, sumur resapan merupakan program unggulan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menangani banjir, tapi ternyata dinilai tidak berhasil mengatasi masalah banjir.

"Faktanya ada 26 ribu yang dibangun tahun 2021, faktanya kan tidak menjawab persoalan banjir, itu fakta jadi bukan Gembong yang ngomong," ucap Gembong, dikutip dari ANTARA, Rabu (19/1/2022).

Baca Juga: 64 RT di Jakarta Barat Terendam Banjir, 815 Orang Mengungsi

1. Anies dinilai belum lakukan upaya nyata untuk atasi banjir

Seorang ibu berdiri di depan rumahnya yang terendam banjir di kawasan permukiman Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (5/10/2020). Banjir tersebut terjadi akibat meluapnya Kali Krukut. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Terkait masalah banjir di Ibu Kota, Gembong mengatakan, Anies Baswedan belum melakukan upaya nyata untuk menangani bencana tahunan Jakarta itu.

Karena itu, Gembong mengaku setuju dengan diksi "kerja senyap" yang dipilih Anies ketika mengklaim keberhasilan menangani banjir di Jakarta.

"Ya memang senyap, Pak Anies betul itu bahasanya senyap, karena memang tidak ada yang dikerjakan," ujar Gembong.

Dia mengatakan, tidak ada satu pun program penanganan banjir dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta yang dikerjakan Anies.

Malah, kata dia, Anies fokus pada penanganan lumpur yang jadi pekerjaan setiap tahun untuk menormalkan kapasitas air, dan pembangunan sumur resapan yang akhirnya tidak efektif mengatasi banjir Jakarta.

"Tidak mengerjakan apa-apa, tidak ada aksi apa-apa kecuali aksi yang bersifat rutin ya gerebek lumpur itu, dan sumur resapan yang tidak efektif. Jadi kalau Pak Anies mengatakan kerja senyap ya memang betul, saya mengatakan betul 100 persen," ujar Gembong.

2. Meluasnya titik banjir disebut jadi bukti Anies tak prioritaskan penanggulangan banjir

Banjir di Underpass Kemayoran (IDN Times/Restu Putri)

Gembong juga tak heran bila titik banjir pada Rabu 19 Januari, terus bertambah di mana dari pukul 06.00 WIB hanya 31 titik banjir, tapi pada pukul 15.00 WIB titik banjir bertambah menjadi 102 RT.

Titik banjir yang terus meluas, kata Gembong, sebagai bukti Anies tidak mengerjakan apa pun terkait prioritas penanggulangan banjir Jakarta.

"Karena selama lima tahun memang pengentasan persoalan banjir tidak dilakukan eksekusi sama sekali sebagaimana tertuang dalam RPJMD," ucap Gembong.

Baca Juga: Jakarta Banjir, Ketua DPRD DKI: Sumur Resapan Anies Gak Guna!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya