TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Airlangga: Kaltim Wilayah dengan Kematian Terbesar di Kalimantan

Sebanyak 8.209 orang meninggal akibat COVID di Kalimantan

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan pers di Kantor Presiden pada Senin (11/1/2021) (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, angka kematian akibat COVID-19 di Kalimantan masih cukup tinggi. Per 11 Agustus 2021, jumlah kumulatif kasus meninggal di seluruh Pulau Kalimantan sebanyak 8.209 orang dengan case fatality rate (CFR) atau tingkat fatalitas kasus terbesar ada di Kalimantan Timur yang mencapai 3,1

“Kalimantan Selatan sebesar 3,0 persen (lebih tinggi atau sama dengan CFR nasional yang capai 3,0 persen). Sedangkan, Provinsi lain lebih rendah dari CFR nasional, yaitu Kalimantan Tengah sebesar 2,9 persen, Kalimantan Barat sebesar 2,4 persen dan Kalimantan Utara hanya 1,9 persen,” ujar Airlangga dalam Rapat Koordinasi (Rakor) dengan para Kepala Daerah dan Forkompimda di wilayah Pulau Kalimantan secara virtual, yang dikutip dalam siaran pers Kemenko Perekonomian, Jumat (13/8/2021).

Baca Juga: Vaksinasi Lengkap Kurangi Risiko Kematian Nakes Akibat COVID-19

1. Kenaikan kasus aktif di Kalimantan Selatan dan Utara masih tinggi

Petugas memakamkan jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (21/6/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat.

Selain itu, Airlangga juga menyampaikan jumlah kasus aktif di Kalimantan mengalami penurunan pada Agustus ini sebesar minus 1,69 persen. Dia menyebut terdapat tiga provinsi yang alami penurunan, sementara dua provinsi lainnya alami kenaikan yang cukup tinggi seperti di Kalimantan Selatan naik sebesar 34,27 persen dan Kalimantan Utara sebesar 26,66 persen.

“Sedangkan, di tingkat kabupaten/kota, dari 13 kabupaten/kota di Kalimantan yang menerapkan PPKM Level 4, terdapat 7 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan kasus aktif, di mana 6 kabupaten/kota terletak di Provinsi Kalimantan Selatan. Kenaikan tertinggi dialami di Kota Baru dan Kabupaten Tanah Bumbu,” ucap Airlangga.

2. Penurunan mobilitas rendah masih ada di 8 kabupaten/kota di Kalimantan

Suasana Jakarta sekitar MH Thamrin saat PPKM Darurat pada Minggu (4/7/2021). (IDN Times/Sachril Agustin Berutu)

Lebih lanjut, Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini mengatakan, mobilitas masyarakat alami beberapa penurunan di sejumlah wilayah di Kalimantan yang menerapkan PPKM Level 4. Airlangga menyebut penurunan mobilitas terbesar ada di Kabupaten Kartanegara yaitu turun sebesar 35,2 persen.

Sementara, penurunan yang rendah terjadi di Kabupaten Tanah Laut, Kota Banjarmasin, Kota Tarakan, Kota Palangkaraya, Kota Banjar Baru, Kota Samarinda, Barito Kuala dan Kabupaten Kutai Timur, yang menunjukkan penurunan mobilitas antara minus 15,0 persen sampai dengan minus 17,6 persen.

“Kita harus sama-sama sadari, bahwa penerapan PPKM secara ketat tidaklah mudah bagi kita semua. Namun, mengurangi mobilitas sangatlah penting dilakukan agar kita dapat menurunkan tingkat penularan COVID-19 dan menurunkan angka kasus aktif,” tutur Airlangga.

Baca Juga: Kapal Pelni Jadi Tempat Isoman COVID-19, Menhub: Bisa Sambil Mancing

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya