TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gugus Tugas Siap Targetkan Pemeriksaan 30 Ribu Spesimen per Hari

Pemerintah akan merekrut relawan dari kalangan mahasiswa

Tenaga medis melakukan rapid test. Dok. Pemkot Semarang

Jakarta, IDN Times - Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19, Doni Monardo, menanggapi permintaan Presiden Joko "Jokowi" Widodo agar pemeriksaan spesimen ditingkatkan hingga 20 ribu per hari.

Doni bahkan mengatakan, pemerintah ke depannya akan mengupayakan pemeriksaan spesimen hingga 30 ribu per hari.

"Kita ke depan akan meningkatkan kemampuan menuju ke 20 ribu, dan pada akhirnya kita upayakan bisa mencapai 30 ribu," ujar Doni dalam keterangan persnya usai rapat terbatas, Kamis (4/6).

Baca Juga: 7,9 Persen Pasien Positif COVID-19 di Indonesia adalah Anak-anak

1. Dengan peralatan yang dimiliki, pemerintah targetkan pemeriksaan 30 ribu spesimen per hari

Dua orang paramedis saling membantu dalam mengenakan pakaian dan alat pelindung diri (APD) sebelum bertugas menangani pasien COVID-19 di Ciputra Hospital, Jakarta, Kamis (30/4). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa Presiden Jokowi meminta pengujian spesimen bahkan bisa mencapai 30 ribu per hari. Hal itu melihat dari laboratorium dan peralatan yang telah dimiliki Indonesia saat ini.

"Mestinya dengan peralatan sekarang jumlahnya 120 unit yang tersedia di seluruh Indonesia, mestinya bisa mencapai 30 ribu, tapi nanti kami dan Ketua Gugus Tugas, dan Kemenkes akan terus mempercepat 20 ribu dan bergerak untuk mencapai 30 ribu seperti menurut hitungan presiden," jelas Muhadjir.

2. Pemerintah akan rekrut relawan dari kalangan mahasiswa

IDN Times/Bagus F

Untuk mendukung pemeriksaan spesimen hingga mencapai 30 ribu per hari, Muhadjir menyampaikan hal itu harus didukung dengan pelacakan yang masif. Oleh karena itu pemerintah akan merekrut relawan untuk membantu pelacakan orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).

"Untuk mendukungnya diperlukan tracing masif, yang akan mengerahkan sukarelawan terutama mahasiswa S2 dari jurusan biologi molekuler, kemudian jurusan keperawatan, kebidanan dan kesehatan masyarakat," kata Muhadjir.

Baca Juga: Target Baru, Jokowi Minta Tes Spesimen COVID-19 Capai 20.000 Per Hari!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya