TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Internet Dijadikan Sarang Teroris, Kominfo Telah Blokir 20 Ribu Konten

Kominfo melakukan pengawasan 24 jam di internet

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Jakarta, IDN Times - Aksi terorisme telah merebak ke dunia internet. Di era industri 4.0 ini, para kelompok teroris mulai aktif melakukan perekrutan melalui media sosial. Tak sedikit, para anggota teroris terdoktrin paham radikal melalui pembinaan di media sosial.

Melihat adanya aksi kelompok teroris di dunia maya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun tak ingin membiarkan hal itu terus terjadi. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan pihaknya melakukan pengawasan di media sosial selama 24 jam, khususnya untuk memantau media sosial yang terindikasi terorisme.

Lalu, bagaimana pengawasan yang dilakukan oleh Kominfo?

Baca Juga: Kata Millennials soal Aksi Terorisme yang Manfaatkan Kaum Perempuan

Johnny menjelaskan, Kominfo melakukan pengawasan di ruang siber selama 7x24 jam. Kominfo, kata Johnny, menggunakan mesin crawling berbasis Artificial Intelligence (AI) untuk memantau akun dan konten-konten terkait kegiatan radikalisme atau terorisme.

"Di saat bersamaan terus berkoordinasi dengan kementerian/lembaga, serta stakeholder terkait lainnya," ujar Johnny saat dihubungi IDN Times, Kamis (8/4/2021).

1. Kominfo melakukan pengawasan melalui sistem berbasis AI

Ilustrasi (IDN Times/Helmi Shemi)

2. Hingga 3 April 2021, terdapat 20.453 konten terindikasi terorisme di media sosial

Facebook. ANTARA FOTO/REUTERS/Dado Ruvic/File Photo

Selama pengawasan, Johnny mengatakan Kominfo telah melakukan pemblokiran terhadap banyak konten yang terindikasi terorisme. Dia memaparkan, hingga 3 April 2021, Kominfo telah melakukan pemblokiran hingga 20 ribu konten.

"Kementerian Kominfo telah melakukan pemblokiran konten radikalisme terorisme sejumlah 20.453 konten yang tersebar di situs internet, serta beragam platform media sosial," jelasnya.

Baca Juga: Tidak Toleransi Terorisme, Jokowi: Itu Tindakan dari Paham yang Keliru

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya