TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jokowi: Sikap Tertutup dan Eksklusif Memicu Intoleransi 

Jokowi tak ingin ada praktik keagamaan yang tertutup

Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional IX Lembaga Dakwah Islam Indonesia Tahun 2021 (youtube.com/sekretariat presiden)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengingatkan pentingnya sikap toleransi dan berbangsa dan bernegara. Menurut dia, sikap tertutup dan eksklusif justru akan memicu sikap intoleransi.

Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional IX Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) yang digelar secara virtual, di Istana Negara, Jakarta Pusat.

"Sikap tertutup, sikap eksklusif adalah sikap yang tidak sesuai dengan Bhineka Tunggal Ika. Sikap tertutup akan memicu dan meningkatkan intoleransi," kata Jokowi seperti yang disiarkan di channel YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (7/4/2021).

Baca Juga: Ini Instruksi Jokowi kepada Menkes Terkait Penanganan Bencana di NTT

1. Jokowi tak ingin ada praktik keagamaan yang eksklusif dan tertutup

Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers terkait COVID-19 di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (16/3/2020) (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Jokowi menegaskan, sikap tertutup bisa memicu adanya sikap intoleransi. Menurut dia, sikap itu juga akan merusak sendi-sendi kebangsaan di Indonesia.

"Praktik-praktik keagamaan yang eksklusif, yang tertutup harus kita hindari, karena sikap ini pasti akan memicu penolakan-penolakam dan akan menimbulkan pertentangan," ujar Jokowi.

2. Jokowi minta masyarakat utamakan sikap toleransi

Ilustrasi Toleransi Agama (IDN Times/Mardya Shakti)

Sebagai bangsa Indonesia, mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta masyarakat untuk bersikap toleran satu sama lain. Dia menambahkan, sikap toleransi adalah sebuah keharusan untuk saling menghargai satu sama lain.

"Saling menghargai segala perbedaan, termasuk perbedaan keyakinan, saling menghormati dan belajar dari orang lain, sehingga tercapai kesamaan sikap yang saling menghormati dalam perbedaan-perbedaan," tuturnya.

Baca Juga: Gereja Katedral Makassar, Simbol Toleransi Agama Sejak Masa Penjajahan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya