Mahfud MD: Peristiwa di Sigi Bukan Perang Agama, Tapi Aksi Teroris MIT
Mahfud minta tokoh agama sebarkan pesan damai pada rakyat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan, kasus pembantaian yang terjadi di Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, bukanlah peristiwa perang suku apalagi agama.
Ia menyebut, peristiwa pembataian satu keluarga di Sigi itu dilakukan oleh kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT), dan tidak bisa disebut mewakili agama tertentu.
"Peristiwa ini bukan perang suku, apalagi agama. Peristiwa ini dilakukan kelompok kejahatan MIT yang dipimpin Ali Kalora, yang tidak bisa disebut mewakili agama tertentu," kata Mahfud dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di channel YouTube Kemenko Polhukam RI, Senin (30/11/2020).
Baca Juga: Mahfud: Tempat Persembunyian Pelaku Pembunuhan di Sigi Sudah DikepungÂ
1. Teror Sigi untuk membuat kekacauan di Tanah Air
Menurut Mahfud, kejadian itu merupakan upaya dari pihak tertentu untuk meneror dan menciptakan suasana yang tidak kondusif. Tujuannya, lanjut Mahfud, untuk menciptakan kekacauan di Tanah Air.
"Dengan tujuan untuk menciptakan kekacauan yang bisa mengoyak persatuan dan memecah belah bangsa," ucap Mahfud.
Oleh karena itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini meminta para tokoh agama untuk menyebarluaskan pesan damai kepada masyaraiat. Mahfud menambahkan, setiap agama apa pun lahir di dunia ini untuk membangun perdamaian dan persaudaraan.
Baca Juga: Satgas TNI-POLRI Buru Pelaku Pembunuhan Sadis di Sigi