Menteri LHK: Limbah Medis COVID-19 Meningkat, Jabar Naik 10 Kali Lipat
Menteri LHK minta Pemda lebih perhatikan soal limbah medis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan terdapat peningkatan jumlah limbah medis COVID-19 di daerah-daerah Pulau Jawa. Bahkan, peningkatannya ada yang mencapai 10 kali lipat pada Juli ini.
“Pemerintah daerah jangan lengah soal limbah medis ini. Ikuti perkembangan di lapangannya, sarana-sarananya,” ujar Siti dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (28/7/2021).
Baca Juga: Jokowi Gelontorkan Rp1,3 Triliun untuk Hancurkan Limbah Medis COVID-19
1. Limbah medis di sejumlah daerah meningkat pesat pada Juli
Siti juga memaparkan data-data kenaikan limbah medis di sejumlah daerah. Untuk di Jawa Barat sendiri, menurut data per 9 Maret 2021, jumlahnya mencapai 74,03 ton, dan pada 27 Juli 2021 jumlahnya menjadi 836,95 ton, sehingga naik 10 kali lipat dari sebelumnya.
Begitu juga dengan Jawa Tengah. Pada 9 Maret 2021, jumlah limbah medis sebanyak 122,82 ton, dan di 27 Juli 2021 jumlahnya mencapai 502,401 ton, maka meningkat 5 kali lipat.
Selanjutnya, kenaikan limbah medis juga ada di Banten. Pada 9 Maret 2021 jumlah limbah medis di Banten sebanyak 228,06 ton dan pada 27 Juli 2021 meningkat jadi 591,79 ton. Sedangkan di DKI Jakarta, jumlah limbah medis pada 9 Maret sebanyak 7.496,56 ton, lalu meningkat jadi 10.939,053 ton pada 27 Juli 2021.
“Jawa Timur di 9 Maret itu 509,16 ton, kemudian di 27 Juli itu 629,497 ton. Kita tahu juga Jawa Timur gak seheboh Jawa Barat. Jadi ada logika peristiwa, lapangan dan ada logika lapangannya juga, ini kan saya baru pelajari dari data volume aja,” terang Siti.
Baca Juga: Ngeri! Limbah Medis COVID-19 Pada 27 Juli 18.460 Ton, Mau Diapain?