TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Moeldoko: Saya Tidak Pernah Mengemis untuk Pangkat dan Jabatan

Moeldoko sindir AHY prajurit harusnya tak mudah terprovokasi

Kepala Staf Presiden, Moeldoko (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta, IDN Times - Kepala Staf Kepresiden Moeldoko menyebut bahwa dirinya tak pernah mengemis untuk mendapatkan jabatan dan pangkat. Hal itu seakan menjawab semua tudingan yang disampaikan kader Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menyebut bahwa Moeldoko 'pencuri' partai mereka.

"Saya tidak pernah mengemis untuk mendapatkan pangkat dan jabatan. Apalagi menggadaikan yang selama ini saya perjuangkan," kata Moeldoko dalam keterangannya yang diunggah di Instagramnya, @dr_moeldoko, Selasa (30/3/2021).

Baca Juga: AHY Tantang Moeldoko Mengakui Tertipu Makelar Politik

1. Moeldoko sebut seorang prajurit harusnya tak mudah terprovokasi

Kepala Staf Presiden, Moeldoko (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Moeldoko sebelumnya memang sempat menyinggung bahwa di dalam tubuh Partai Demokrat saat ini terdapat pertarungan ideologis jelang Pilpres 2024. Mendengar pernyataan itu, AHY tak terima dan justru mempertanyakan ideologi yang dianut Moeldoko.

Menanggapi hal itu, Moeldoko pun mengatakan sebuah tuduhan itu tergantung bagaimana melihat konteksnya. Ia pun menyampaikan seorang prajurit seharusnya tidak mudah terprovokasi.

"Saya yakin prajurit tidak mudah diprovokasi karena selama saya memimpin, saya selalu menanamkan kebajikan, juga kesejahteraan dan profesionalisme dan tidak pernah saya membuat prajurit merintih dan seluruh prajurit tahu itu," tutur Moeldoko.

2. Moeldoko tegaskan pilihan politiknya saat ini adalah hak politik sebagai sipil

Moledoko bertemu dengan Sri Sultan HB X di Kraton Jogjakarta, Jumat (2/10/2020) (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Mantan Panglima TNI itu lalu menegaskan bahwa pilihan politiknya itu adalah hak politiknya sebagai sipil. Kemudian, ia menjelaskan bahwa statusnya dan tanggung jawabnya saat ini berbeda dengan ketika dia menjadi Panglima TNI.

"Ketika bertugas sebagai Panglima, tugas besar yang saya lakukan adalah bagaimana menjaga stabilitas dan mengawal jalannya demokrasi yang dinamis. TNI bermain di ruang sempit, tetapi dengan seni kepemimpinan, situasi itu saya hadapi dan pada Pemilu 2014, semuanya telah berjalan dengan baik," ujar Moeldoko.

Baca Juga: AHY: Pernyataan Moeldoko soal Pertentangan Ideologi Menghasut

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya