TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wishnutama: Indonesia Kehilangan 4 juta Wisatawan Imbas COVID-19

Indonesia kehilangan 4 juta wisatawan imbas COVID-19!

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut binsar Panjaitan bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio saat meninjai pembangunan di Desa Sigapiton, Kecamatan Ajibata, Toba Samosir, Selasa (3/3) petang (IDN Times/Prayugo Utomo)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah berencana menerapkan tatanan new normal atau normal baru di sektor pariwisata. Sebab, sektor pariwisata menjadi sektor yang paling terdampak pandemik virus corona atau COVID-19.

Karena adanya pandemik ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama mengatakan Indonesia kehilangan potensi wisatawan asing hingga 4 juta orang.

"Kalau dihitung-hitung secara sederhana aja sih mungkin kita kehilangan potensi kedatangan wisatawan asing itu sekitar 4 juta, lah," kata Wishnu dalam keterangan persnya usai rapat terbatas, Kamis (28/5).

Baca Juga: Pariwisata di Pulau Bali Berpotensi Dibuka saat Penerapan New Normal

1. Jika tak ada pandemik, wisatawan yang datang ke Indonesia mencapai 1 juta orang per bulan

Kemenparekraf

Untuk kerugiannya sendiri, Wishnu mengaku masih menunggu data dari Badan Pusat Statistik (BPS). Tetapi seharusnya jika tidak ada pandemik, wisatawan yang datang ke Indonesia setiap bulannya bisa mencapai 1 juta.

"Memang dampak kerugiannya kita masih menunggu hasil laporan dari BPS, tetapi memang kalau kita lihat biasanya per bulan itu wisatawan asing sekitar 1,3-1,4 juta orang datang ke Indonesia," ucapnya.

2. Protokol new normal harus disiapkan matang agar tak buat buruk citra pariwisata Indonesia

Video Conference Menparekraf Wishnutama (Youtube/Kemenparekraf)

Oleh karena itu, untuk membangkitkan kembali pariwisata di Indonesia, pemerintah berencana membuka lagi sektor pariwisata dengan protokol new normal. Dalam rapat terbatas, Presiden Jokowi memang mengingatkan agar penerapan normal baru di sektor pariwisata jangan terburu-buru. Harus dilakukan dengan matang agar tidak membuat citra pariwisata Indonesia buruk.

"Seperti Pak Presiden sampaikan jangan keburu-buru, tentunya perlu tahapan-tahapan. Tahapan-tahapan itu harus betul-betul dilalui, betul-betul kita perhatikan, betul-betul harus kita review tahapan-tahapan tersebut, sehingga pada saatnya nanti terbuka atau mulai buka secara bertahap itu confidence-nya ada," tutur Wishnu.

Baca Juga: Jokowi: Penerapan New Normal di Destinasi Pariwisata Jangan Buru-buru!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya