TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Jasad Tertata Rapi, Pakar Duga Ada Metode VSED di Kasus Kalideres 

VSED adalah metode percepat kematian

Olah TKP pembunuhan keluarga di Kalideres, Jakarta Barat. (dok.IDN Times/istimewa)

Jakarta, IDN Times - Kematian keluarga yang terdiri dari empat orang di Perumahan Citra Garden Extension 1 Kalideres, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu masih menyisakan misteri.

Namun, keterangan pihak kepolisian terakhir menyebut kalau tak ada DNA lain yang ditemukan di TKP selain milik Rudyanto Gunawan (71 tahun); Renny Margaretha (68); Budiyanto Gunawan (69); dan Dian Apsari (42).

Muncul dugaan keluarga ini mengakhiri hidup dengan cara VSED atau Voluntarily Stopping Eating Disorder (VSED). Psikolog Forensik lulusan Universitas Melbourne, Reza Indragiri Amriel mengatakan, VSED adalah salah satu metode bunuh diri. 

“VSED adalah salah satu metode bunuh diri,” kata Reza saat dihubungi IDN Times, Rabu (23/11/2022).

1. Spekulasi ini dapat diuji

Ilustrasi bunuh diri (Dok.IDN Times)

Reza mengatakan, salah satu spekulasi yang dapat diuji adalah satu keluarga tersebut secara sengaja atau terencana mencapai kematian mereka sendiri. 

Indikasinya adalah kondisi dalam rumah yang rapi yaitu sampah tidak berserakan di sembarang tempat, lalu permintaan agar PLN memutus aliran listrik, dan posisi jenazah yang tertata atau tidak bergelimpangan secara acak.

“Rencana keluarga yang akan mengkremasi jenazah juga menambah dasar bagi spekulasi bunuh diri,” tutur dia.

2. Ada kepercayaan soal dharma

Kondisi lingkungan rumah satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat (IDN Times/Aryodamar)

Kemudian, kata Reza, di dalam masyarakat yang mempraktikkan kremasi, kematian adalah transisi dari satu format kehidupan ke kehidupan yang lain. 

Orang-orang yang menganut hal ini percaya apabila seseorang dalam format kehidupannya saat ini merasa tidak mampu lagi melakukan dharma, baik karena usia lanjut maupun penyakit yang tak kunjung sembuh, ia memiliki justifikasi moral untuk menempuh bunuh diri.

“Sebagai jalan menuju format kehidupannya yang baru. Dengan format baru tersebut, ia berharap akan lebih kuasa melakukan dharma,” ungkapnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya