TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Megawati Klaim Membuat BMKG, Apakah Benar? Ini Awal Mulanya

Lembaga BMKG sudah ada sejak pemerintahan Belanda

IDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Jakarta, IDN Times - Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri sempat mengklaim dirinya yang membuat beberapa lembaga di Indonesia, termasuk Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Hal itu ia sampaikan langsung saat menghadiri acara rapat koordinasi pembangunan nasional (Rakorbangnas) BMKG secara virtual pada minggu lalu.

"Sayalah yang membuat BMKG, BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), bukan maksud untuk menyombongkan diri, BNN (Badan Narkotika Nasional), KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), masih banyak lagi dan lain sebagainya," ujar Megawati melalui channel YouTube infoBMKG, Kamis (29/7/2021).

Lantas, seperti apa perjalanan lembaga kebencanaan tersebut hingga saat ini dikenal dengan sebutan BMKG? Apakah benar Megawati yang membuatnya? Berikut ulasannya. 

Baca Juga: Megawati Mengaku yang Mendirikan KPK, Benarkah?

1. Dimulai dari pengamatan perorangan

ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Berdasarkan laman situs BMKG, tertulis pengamatan meteorologi dan geofisika di Indonesia ini dimulai pada 1841 yang berawal dari pengamatan secara perorangan oleh Kepala Rumah Sakit di Bogor, Dr. Onnen. 

Pengamatan tersebut semakin tahun semakin berkembang, hingga akhirnya pada 1866 Pemerintah Hindia Belanda meresmikan pengamatan tersebut menjadi instansi pemerintah, dengan nama Magnetisch en Meteorologisch Observatorium atau Observatorium Magnetik dan Meteorologi yang dipimpin Dr. Bergsma. 

2. Peran Megawati mengubah struktur organisasi BMKG

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan keterangan pers usai pengukuhan dirinya sebagai Ketua Umum PDIP periode 2019-2024 dalam Kongres V PDI Perjuangan di Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (8/8/2019). Megawati Soekarnoputri terpilih kembali secara aklamasi sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan periode 2019-2024 (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Setelah berulang kali berganti nama, pada 1980 lembaga kebencanaan tersebut menjadi suatu instansi setingkat eselon I dengan nama Badan Meteorologi dan Geofisika yang berada di bawah Departemen Perhubungan.

Hingga Megawati menjabat sebagai Presiden RI, nama Badan Meteorologi dan Geofisika tersebut tetap dipertahankan Megawati hingga 2002, dengan Keputusan Presiden RI Nomor 46 dan 48 Tahun 2002. Hanya saja struktur organisasi tersebut diubah menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND).

Baca Juga: Megawati: Bukan Sombong, Sayalah yang Buat BMKG, BNPB, BNN, KPK

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya