TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mendagri Minta Kepala Daerah Antisipasi Kerumunan Jelang Lebaran

Potensi kerumunan pada aktivitas perekonomian dan keagamaan

Ilustrasi kerumunan (IDN Times/Rochmanudin)

Jakarta, IDN Times - Hari Raya Idul Fitri 2021 yang semakin dekat, membuat Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian meminta kepala daerah bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk melakukan antisipasi kerumunan menjelang Lebaran maupun saat Idul Fitri. 

Menurutnya, Forkopimda menjadi kunci dalam pemutusan rantai penyebaran COVID-19 dengan menegakkan aturan dan protokol kesehatan di daerah.

"Perlu ada langkah dari Forkopimda untuk melakukan antisipasi, mengidentifikasi daerah yang mana, apa bentuk kegiatannya, pasar mana, masjid mana, mal mana, kemudian langkah-langkah pencegahan termasuk penegakan aturan," ujar Tito dalam keterangan tertulis, Senin (3/5/2021).

Baca Juga: Satgas Minta Semua Pejabat Satu Suara dengan Pusat soal Larangan Mudik

1. Potensi kerumunan pada aktivitas perekonomian

Kerumunan di Kesawan City Walk berpotensi menjadi klaster baru penularan COVID-19 di Kota Medan. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Menjelang dan bahkan saat Idul Fitri memungkinkan untuk terjadi potensi-potensi kerumunan, salah satunya pada aktivitas perekonomian. Tito mengarahkan setiap kepala daerah dan Forkopimda untuk mengidentifikasi potensi kerumunan di masing-masing daerah.

"Baik yang berhubungan dengan ekonomi seperti pasar, mal, dan lain-lain. Di beberapa kasus sudah terjadi, harus diantisipasi," jelas Tito.

2. Potensi kerumunan juga ada pada kegiatan keagamaan

ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin

Tidak hanya aktivitas perekonomian, antisipasi juga perlu dilakukan dalam potensi kerumunan kegiatan keagamaan seperti kegiatan buka puasa bersama hingga open house pada saat hari raya.

"Kegiatan yang berhubungan dengan keagamaan seperti nanti ada buka puasa bersama, kemudian open house mungkin, kemudian pada saat tarawih, masih banyak masjid yang tarawih tanpa protokol kesehatan, penuh dan tidak memakai masker, bahkan ada yang tidak membolehkan pakai masker," kata Tito.

Baca Juga: Kemenkes Temukan 5 Klaster Baru COVID-19, Tarawih hingga Mudik!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya