TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Aptisi Imbau Dekan dan Rektor Jangan Seret Kampus ke Politik Praktis

Pemilu 2024 diharapkan tak timbulkan polarisasi

Deklarasi pemilu damai Aptisi di Tangerang Selatan (IDN Times/Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) merasa khawatir terkait munculnya politisasi terhadap perguruan tinggi atau kampus. Ketua Aptisi, Budi Djatmiko meminta pimimpan perguruan tinggi untuk tidak menyeret kampus ke dalam politik praktis.

Menurut dia, kampus sebagai ruang akademik harus menjadi tempat untuk menimba ilmu secara objektif.

"Para dekan, rektor boleh ikut politik praktis, tapi jangan menyeret-nyeret kampus ke dalam politik praktis, artinya kampus ya sudah belajar saja, para pimpinan kampus ini harus menjaga netralitas, " katai dia kepada awak media usai mendeklarasikan "Pemilu 2024 Damai" di Hotel Sartika, Bintaro, Tangerang Selatan, Sabtu (10/2/2024).

Baca Juga: Kritik Kampus ke Jokowi Dinilai untuk Ganggu Prabowo-Gibran

1. Aptisi soroti politik praktis civitas kampus

Ilustrasi kampanye politik (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Budi menegaskan, kampus harus mampu terhindar dari kepentingan politik praktis ataupun kandidat capres tertentu. Sebab, kampus harus menjadi wadah pengembangan intelektualitas yang sehat dan kritis.

"Kami melihat ada keresahan dari civitas kampus bahwa demokrasi tidak berjalan, tetapi hal itu hanya disudutkan kepada lembaga presiden, inikan arah politik praktis," ujarnya

"Kami memberikan hak kebebasan kepada kampus untuk berpolitik praktis, tetapi di ruang politik praktis, jangan ke dalam kampus, biar kan mahasiswa itu belajar dengan objektif tanpa ada embel-embel apa pun," sambungnya.

2. Aptisi berharap Pemilu 2024 tak timbulkan polarisasi

Ilustrasi petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) (ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso)

Oleh karena itu, Budi mengajak semua pihak untuk mensukseskan Pemilu 2024 dengan cara damai, jujur serta adil. Dia mengimbau agar tidak terjadi pecah belah. Apalagi sampai memihak kepada pasangan capres-cawapres tertentu.

"Diharapkan kesadaran kita semua untuk menahan diri tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat menggagalkan pemilu, karena melalui pemilu ini kita bisa mencari pemimpin yang bisa memajukan bangsa Indonesia," ujarnya.

Baca Juga: SBY Terusik Banyak Guru Besar Kampus Mengkritik Jokowi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya