TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jokowi: Pembangunan IKN Bisa Rampung 10 Sampai 15 Tahun Lagi

Jokowi apresiasi masyarakat Melayu-Banjar

Sambutan Presiden Jokowi dalam acara Istigasah dan Doa Bersama Rabithah Melayu-Banjar, 17 Maret 2023 (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menuturkan, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur bisa selesai dalam rentang waktu 10 hingga 15 tahun mendatang.

Hal tersebut disampaikan Presiden saat menghadiri Istigasah dan Doa Bersama Rabithah Melayu-Banjar, di Komplek Pendopo Bersinar Tabalong, Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel), Jumat (17/3/2023).

"Sekarang kita eksekusi dan sudah mulai. Insyaallah bisa dalam 10 tahun, bisa 15 tahun akan selesai dan ibu kota kita di Nusantara," kata Jokowi.

Baca Juga: Otorita IKN akan Wujudkan Pembangunan IKN Nusantara yang Kelas Dunia

Baca Juga: Menpan-RB Sebut ASN Muda Ingin Pindah ke IKN, Tak Ada yang Menolak

1. Pembangunan IKN Nusantara tak hanya secara fisik dan materi

Sambutan Presiden Jokowi dalam acara Istigasag dan Doa Bersama Rabithah Melayu-Banjar, 17 Maret 2023 (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Jokowi lantas mengapresiasi masyarakat Melayu-Banjar karena telah mendukung pembangunan IKN Nusantara. Dia memastikan, pembangunan tersebut sebenarnya tidak hanya berpindah secara fisik dan materi. Namun lebih dari itu, juga untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Tetapi uang ingin kita pindahkan itu bukan fisiknya sebetulnya, kita ingin membangun sebuah cara-cara kerja yang baru bagaimana melayani masyarakat pemerintah, cara-cara kerja baru, melayani dengan cepat, melayani dengan baik," ujar dia.

Baca Juga: Poin Pidato AHY Kritik Jokowi: Proyek Mercusuar hingga Banana Republic

2. Sulitnya iklim investasi

Ilustrasi investasi. (IDN Times/Arief Rahmat)

Jokowi lantas menyinggung sulitnya iklim investasi saat ini, di mana antarnegara saling bersaing dan memperebutkan kepercayaan para investor.

"Tidak mudah sekarang ini, antarnegara saling bersaing, antarnegara saling berebut. Baik itu yang namanya investasi, baik yang namanya lalu lintas, dan persaingan itu tidak mudah," tutur dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya