TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kemenag Laporkan Peretasan Running Text Asrama Haji Bekasi ke Polisi

Dugaan peretasan serupa juga terjadi di RSUD Bantar Gebang

Staf Khusus (Stafsus) Menteri Agama (Menag), Wibowo Prasetyo (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Jakarta, IDN Times - Staf Khusus (Stafsus) Menteri Agama (Menag), Bidang Media dan Komunikasi Publik, Wibowo Prasetyo menanggapi soal viralnya peristiwa peretasan running text di Gedung Asrama Haji Bekasi.

Dalam running text yang diretas itu tertulis "Plt Wali Kota Bekasi Bobrok". Sontak kejadian itu viral dan dibahas warganet di jejaring media sosial.

Baca Juga: Kemenag Minta Dai Tak Gunakan Agama untuk Kampanye Politik

Baca Juga: Waktu yang Dihalalkan Berhubungan Suami Istri saat Haji, Catat ya!

1. Kemenag laporkan kasus dugaan peretasan running text di Asrama Haji Bekasi

Peretasan running text di Asrama Bekasi (dok. Istimewa)

Wibowo memastikan, Kemenag sudah berkoordinasi dan melaporkan kejadian itu kepada polisi. Saat ini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan. Menurut hasil pemeriksaan sementara, tak ada unsur kesengajaan dari pihak staf Kemenag menuliskan narasi itu di running text.

"Tapi semua pasti tahu bahwa ini bisa juga menjadi running text LED bisa untuk dikacaukan atau diisengi atau bahasa sekarang di-hack," ujar dia saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat usai menghadiri acara Media Gathering Menyambut Hari Raya Waisak 2023, Jumat (26/5/2023).

"Yang pasti semalam sudah juga dilaporkan, kami melaporkan kepada pihak kepolisian karena institusi Kemenag jelas merasa sangat dirugikan," lanjut Wibowo.

Baca Juga: Intip Pembuatan Gelang Jemaah Haji di Asrama Haji Medan

2. Peretasan running text juga terjadi di RSUD Bantar Gebang

IlustrasiHacker (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain itu, Wibowo menuturkan, peretasan running text dengan tulisan serupa juga terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat. Kemenag yakin, peretasan running text tersebut merupakan ulah dari pihak tak bertanggung jawab. Hanya saja, dia masih belum mengetahui motifnya.

"Jadi setelah kita selidiki, kita periksa kejadian serupa juga terjadi di RSUD Bantar gebang. Artinya ini ulah-ulah dari orang iseng atau memang ingin menciptakan sesuatu, entah apa tujuannya lah, Saya tidak paham (motif peretasan) karena ini masih dalam penyelidikan," ucap dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya