KPU Papua Pegunungan Curhat Dikejar Massa saat Rekapitulasi Suara
Suasana mencekam, massa bawa sajam
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Komisioner KPU Provinsi Papua Pegunungan, Theodorus Kossay mengaku bahwa faktor keamanan jadi penyebab pihaknya terlambat ikut rapat pleno rekapitulasi suara tingkat nasional.
KPU Papua Pegunungan baru mengikuti rapat pleno di hari terakhir tahapan rekapitulasi suara yang jatuh pada hari ini, Rabu (20/3/2024).
"Pada saat rekapitulasi di tingkat Kabupaten Tolikara, terjadi di aula kantor Distrik Bokondini itu ada masyarakat yang keberatan, kemudian situasi tidak aman, kemudian antara bawaslu, pihak keamanan, dan KPU bersepakat untuk pindahkan rekapitulasi ke Jayawijaya, Ibu Kota Provinsi Papua Pegunungan," ucap dia dalam rapat pleno di Kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat.
Sebagai informasi, Provinsi Papua Pegunungan dan Papua jadi dua provinsi yang mengikuti rapat pleno rekapitulasi tingkat nasional di hari terakhir sebelum KPU mengumumkan hasil resmi Pemilu 2024.
Baca Juga: Prabowo-Gibran Menang Telak di Papua Pegunungan, Raih 838.382 Suara
1. KPU dikejar massa saat akan pleno
Theodorus mengaku pihaknya sempat dikejar massa saat menggelar rapat pleno rekapitulasi di tingkat kabupaten/Kota. Karena ancaman keamanan, mereka pun harus berpindah-pindah lokasi.
Lalu setelah pindah lokasi, massa kembali terus berdatangan hingga pihak hotel kewalahan dan tak mengizinkan diselenggarakannya rekapitulasi. Mereka pun harus pindah mencari gedung lainnya.