TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Petugas KPPS Diteror Bom, KontraS Pertanyakan Perlindungan dari KPU

KontraS pertanyakan perlindungan hukum dan fisik

ICW dan KontraS mengirimkan surat permohonan informasi publik ke KPU terkait berbagai polemik pemilu di Kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat. (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Jakarta, IDN Times - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mempertanyakan tanggung jawab KPU soal perlindungan terhadap petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

Ketua Divisi Penelitian dan Dokumentasi KontraS, Rozy Brilian Sodik secara khusus menyoroti kasus teror bom yang dialami oleh Ketua KPPS Tempat Pemungutan Suara (TPS) 06 di Pamekasan, Jawa Timur.

1. KontraS pertanyakan soal perlindungan hukum dan fisik petugas KPPS

Ilustrasi penghitungan suara oleh petugas KPPS. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Rozi mengatakan bahwa, meski saat ini kasus tersebut sudah dalam penyelidikan pihak kepolisian. Namun KPU sebagai pihak yang merekrut jajaran KPPS harus bertanggung jawab.

Dia mempertanyakan, tanggung jawab KPU dalam memberikan perlindungan hukum dan fisik kepada petugas KPPS.

"Walaupun sudah diusut oleh Polda Jatim, kalau saya tidak salah, tapi paling tidak KPPS yang kemudian direkrut oleh KPU. Ini juga memiliki satu tanggung jawab soal perlindungan hukum atau perlindungan fisik karena hal-hal tersebut berkaitan dengan kekerasan dan nyawa," kata Rozi saat mengirimkan surat permohonan informasi publik bersama Indonesia Corruption Watch (ICW) kepada KPU di Kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (22/2/2024).

KontraS berharap KPU bisa bertanggungjawab untuk menyelesaikan masalah yang menimpa KPPS tersebut. Termasuk, petugas KPPS yang meninggal dan sakit akibat kelelahan saat melakukan penghitungan suara.

Baca Juga: Rumah Ketua KPPS di Pamekasan Dibom, Kapolda: Bahannya Bondet

2. Polda Jatim pastikan tak ada korban jiwa

Kapolda Jatim, Irjen Pol Imam Sugianto saat diwawancara di Mapolda Jatim. IDN Times/Ardiansyah Fajar.

Berdasarkan data yang dihimpun IDN Times, kejadian itu diketahui setelah pemilik rumah yang juga Ketua KPPS, Kusairi mendengar suara ledakan dari depan rumahnya sekitar pukul 03.30 WIB, Senin (19/2/2024). 

"Di Pamekasan ya, sudah kita identifikasi, bahan dasarnya kalau gak salah dari bom ikan atau bondet," ujar Kapolda Jatim, Irjen Pol Imam Sugianto saat diwawancara di Mapolda Jatim, Selasa (20/2/2024).

Jenderal dengan dua bintang emas ini memastikan dalam kejadian ledakan di Pamekasan tidak ada korban jiwa. Imam menginstruksikan supaya pelakunya dapat segera ditangkap, sehingga motifnya pun akan terungkap.

"Dalam waktu tidak terlalu lama, mudah-mudahan dapat kita ungkap. Doakan saja. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Kerusakan materialnya rumah yang ditaruh di depannya itu. Kita belum tahu motifnya. Kita tidak usa berandai-andai. Biarkan tim bekerja dulu," pungkas dia.

Baca Juga: 7 Orang Diperiksa Terkait Bom Bondet di Rumah KPPS Pamekasan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya