Berkat Prestasinya, Bank Sampah Mawar 10 Bersiap Menjadi Koperasi
Meski baru satu tahun, BSM 10 berkinerja bagus
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Usianya memang baru satu tahun, tetapi Bank Sampah Mawar 10 (BSM 10) yang berdiri pada Februari 2018 menunjukkan kinerja yang bagus. Berlokasi di Kelurahan Pela Mampang, Jakarta, BSM 10 memiliki 120 nasabah. Bahkan, dalam tempo tujuh bulan, BSM 10 mampu mengumpulkan uang nasabah dari penjualan sampah nonorganik (plastik dan sejenisnya) sebesar Rp12 juta.
Keberhasilan BSM 10 mengelola sampah mendapat pengakuan berupa penghargaan bergengsi juara 1 se-Jabodetabek sebagai penggerak Bank Sampah dan penghargaan dari Bank BNI sebagai Bank Sampah Terbaik.
"Community Go Green" dan PT Unilever pernah berkunjung ke BSM 10. Unilever juga menunjuk BSM 10 untuk integrasi dengan program Smart Drop Box. Sekolah Global School Bintaro juga pernah studi banding masalah sampah ke BSM 10.
Ke depan, setelah sukses membangun bank sampah hingga program Baitul Musibah (santunan untuk anggota yang terkena musibah), BSM 10 berencana membentuk badan hukum koperasi.
"Kenapa koperasi? Sebagian nasabah atau anggota BSM 10 adalah para pedagang keliling, seperti pedagang gorengan, cilok, dan sebagainya. Saya melihat, untuk permodalan mereka itu mengandalkan pembiayaan dari bank keliling dengan bunga tinggi. Makanya, saya terpikir untuk mengembangkan BSM 10 menjadi sebuah koperasi," ungkap Ketua BSM 10 Asep Setiawan kepada wartawan, Selasa (27/8).
1. Sebanyak 2 ton sampah mampu dikumpulkan BSM 10 setiap bulan
Asep menambahkan, BSM 10 setiap bulannya mampu mengumpulkan sampah murni nonorganik (plastik) sebesar 2 ton.
"Sampah sebanyak itu ada hitungan bisnisnya, dan dijadikan tabungan anggota. Bahkan, ada anggota yang mengambil uangnya setahun sekali. Ada juga yang untuk tabungan umrah di BSM 10," ujar Asep.