Kurangi Ketergantungan Energi Fosil, Pemerintah Komitmen Dorong BBN CPO
Hal tersebut salah satu strategi pengembangan EBT
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times -- Pemerintah terus berkomitmen mengembangkan Bahan Bakar Nabati (BBN) berbasis Crude Palm Oil (CPO) sebagai salah satu strategi mencapai bauran energi nasional dan mengurangi ketergantungan negara terhadap minyak dan gas bumi.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), FX Sutijastoto mengungkapkan hal tersebut saat mengikuti breakfast meeting bertajuk "Mencari Terobosan Kebijakan Untuk Mendongkrak Harga CPO Internasional dalam rangka Memperkuat Neraca Perdagangan Nasional Melalui Hilirisasi Kelapa Sawit dan Penggunaan Bahan Bakar Nabati" bersama Menteri Perindustrian, Selasa (20/8).
1. Pengembangan biofuel berbasis CPO sekaligus memperkuat ketahanan industri sawit nasional
Pada pertemuan tersebut, Dirjen Toto mengungkapkan bahwa optimalisasi penggunaan biofuel berbasis CPO dan bioenergi merupakan salah satu strategi pengembangan EBT agar capaian bauran energi nasional pada 2025 sesuai target.
"Ini adalah strategi EBTKE untuk mencapai target 23 persen. Untuk mengejar itu, kita mengejar juga biofuel yang alhamdulillah B20 cukup berhasil,” ujar Dirjen Toto.
Dirjen Toto melanjutkan, strategi pengembangan biofuel berbasis CPO sekaligus memperkuat ketahanan industri sawit nasional.
"Saat ini kami sedang finalkan roadmap biofuel berbasis CPO yang nantinya harga bahan baku CPO harus bersaing dengan energi fosil. Pengembangannya melalui mandatori B30, konversi PLTD ke PLTBn, dan pengembangan green fuel," tutur Dirjen Toto.
"Agar berhasil dengan baik, program pengembangan biofuel berbasis CPO membutuhkan komitmen dari industri kelapa sawit, industri oil and gas, serta PLN. Jadi industri sawit ini nanti diarahkan untuk mengisi kebutuhan minyak dan gas bumi, kemudian juga dipakai untuk pembangkit listrik," imbuh Toto.