Teruskan Tradisi Baik, Kementan Raih WTP 3 Tahun Berturut-turut
Kementan sukses perbaiki sistem keuangan yang akuntabel
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertanian (Kementan) kembali berhasil pertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2018 oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Setelah 10 tahun, opini WTP ini diraih Kementan di bawah kepemimpinan Andi Amran Sulaiman secara berturut-turut dalam tiga tahun terakhir, yakni sejak 2016 hingga 2018.
Anggota IV BPK RI, Rizal Djalil, langsung menyerahkan laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan Kementan 2018 tersebut kepada Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat acara Halalbihalal Keluarga Besar Kementan di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Selasa (11/6).
Rizal Djalil mengapresiasi semua capaian dan kinerja bagus Kementan di bawah kepemimpinan Menteri Andi Amran Sulaiman. Untuk 2018 kembali Kementan mendapat opini terbaik, yaitu WTP.
Menurut Rizal, raihan opini WTP tersebut menandakan pengelolaan anggaran Kementan telah dilakukan secara akuntabel dan sesuai standar akuntansi pemerintah. Hebatnya lagi, Kementan satu-satunya kementerian yang tidak pernah terkena operasi tangkap tangan (OTT).
"Jadi kita semua harus mengapresiasi kerja keras Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman. Kementerian Pertanian pada tahun anggaran 2018 telah mencapai target realisasi yang sangat besar hampir 91 persen dari total anggaran Rp 24,38 triliun, terealisasi Rp 21,84 triliun," tutur Rizal.
Lebih lanjut, Rizal mengatakan bahwa merealisasikan anggaran sebesar tersebut tentu tidak mudah, apalagi terkait dengan upaya menyejahterakan masyarakat. Kementan harus bermitra dengan pemerintah daerah yang jumlahnya luar biasa banyak, dari pemerintah provinsi sampai ke kabupaten/kota. Kemudian, aset Kementan sampai saat ini berjumlah Rp 26 triliun lebih.
"Untuk mengelola anggaran dan aset yang sangat besar tidak gampang. Tapi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mampu mengelolanya dengan sangat baik. Tiga tahun berturut-turut mampu meraih WTP," tutur Rizal.
1. Kementan berhasil meningkatkan daya beli petani secara signifikan
Rizal pun memberikan catatan penting terhadap capaian Kementan, yakni Kementan tidak hanya berhasil dalam pengadaan bahan pangan terutama menjelang hingga sesudah Lebaran sehingga tidak terjadi gejolak harga pangan. Namun, secara kuantitas Kementan berhasil meningkatkan daya beli petani secara signifikan.
BPS merilis NTP Mei 2019 sebesar 102,61, naik 0,38 persen dari NTP April yang hanya 102,23. Demikian juga NTUP Mei sebesar 111,94, naik sebesar 0,73 persen dari April sebesar 111,13.
"Ini semua berkat kerja keras Kementerian Pertanian. BPK punya dua rekomendasi, kami mengusulkan agar anggaran untuk memperbaiki data pertanian dalam arti luas, termasuk data penempatan untuk petani yang memperoleh subsidi pupuk, data luas lahan, luas panen, dan data lainnya harus ditingkatkan,” tutur Rizal.
Rizal melanjutkan, rekomendasi selanjutannya ialah BPK mendukung peningkatan anggaran riset dan pengembangan pertanian. Pasalnya, Indonesia akan mengikuti persaingan global yang sangat ketat, terutama dengan negara sekitar, seperti Thailand yang sudah melangkah maju.
"Dengan kemajuan riset dan pengembangan, produk-produk pangan yang selama ini sudah bagus, bisa menjadi lebih kompetitif lagi di pasar internasional," tutur Rizal.
Rizal menambahkan, "Saya sangat mengapresiasi Wakil Presiden Argentina dan pejabat negara Eropa yang ingin mengimpor komoditas pangan kita. Tentu saja untuk meningkatkan aspek riset dan pengembangan menjadi lebih penting untuk menjadikan komoditas pangan kita jaya di pasar internasional.”