Anaknya Kena Kasus Penganiayaan, Kekayaan Pejabat Pajak Ini Disorot

Jakarta, IDN Times - Nama PNS di Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Rafael Alun Trisambodo, disorot publik akibat kasus penganiayaan yang melibatkan anaknya, MDS terhadap anak Pengurus Pusat (PP) GP Ansor, Jonathan Latumahina. David, anak Jonathan dianiaya MDS hingga dilarikan ke rumah sakit dan mengalami koma.
Gaya hidup MDS dan berbagai potret kendaraan mewah yang ditungganginya jadi perhatian warganet. Kekayaan Rafael yang merupakan Kepala Bagian Umum DJP Kanwil Jakarta Selatan II itu juga ikut menjadi perhatian.
1. Pada 2018 harta kekayaan Rafael Rp44 miliar
Dari catatan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), ada peningkatan jumlah kekayaan Rafael. Pada 2018, dia menjabat sebagai Kepala Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing Dua. Kala itu, kekayaannya bernilai Rp44 miliar
Kekayaan itu salah satunya berasal dari tanah dan bangunan sebesar Rp39,7 miliar. Kemudian kendaraan berupa dua mobil bernilai Rp525 juta yang terdiri dari Toyota Camry Sedan 2008 senilai Rp175 juta dan Toyota Kijang 2018 senilai Rp350 juta. Hartanya naik sedikit pada 2019 menjadi Rp44,27 miliar.
2. Harta kekayaannya pada 2021 mencapai Rp56 miliar
Kemudian, pada 2020 harta Rafael naik saat mengemban jabatan sebagai Kepala Bagian Umum di Direktorat Jenderal Pajak.
Tanah yang dicatatkan dalam LHKPN-nya mencapai Rp51 miliar, namun nilai kendaraan berkurang menjadi Rp450 sehingga total kekayaan Rafael pada 2020 mencapai Rp55,65 miliar.
Kemudian, harta kekayaannya pada 2021 mencapai Rp56 miliar dengan rincian harta berupa tanah dan bangunan mencapai Rp51,93 miliar, kendaraan Rp425 juta tetapi tidak termasuk adanya Rubicon dan beberapa motor serta mobil mewah yang kerap dipamerkan sang putra MDS.
3. Hampir mendekati harta Sri Mulyani
Harta yang dimiliki Rafael tidak jauh berbeda dengan bosnya, yakni Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Pada 2021, Sri Mulyani tercatat punya harta Rp58.048.779.283. Sedangkan Rafael secara detail pada 2021 memiliki harta hingga Rp56.104.350.289.
Terkait kasus yang yang melibatkan putra dari anak buahnya, Sri Mulyani pun sempat mengunggah pernyataan dalam akun Instagram pribadinya.
Ia mengatakan, Kementerian Keuangan mengecam gaya hidup mewah yang dilakukan oleh keluarga jajaran Kementerian Keuangan karena hal tersebut kata dia menimbulkan erosi.
"Kemenkeu mengecam gaya hidup mewah yang dilakukan oleh keluarga jajaran Kemenkeu yang menimbulkan erosi kepercayaan terhadap integritas Kementrian Keuangan dan menciptakan reputasi negatif kepada seluruh jajaran Kemenkeu yang telah dan terus bekerja secara jujur, bersih dan profesional," kata dia dikutip dari akun Instagram-nya.