Mengenai kritikan warna merah dan putih pada pesawat kepresidenan saat ini, Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Faldo Maldini, meminta semua pihak tidak mengaitkannya dengan politik. Dia menuturkan warna merah dan putih melambangkan kesatuan.
“Dalam momen ini, kita butuh banyak simbol pemersatu, sebagai penyemangat. Kami harap soal warna ini jangan bawa-bawa politik. Kita ingin melihat warna keganggaan itu di atas langit dunia. Yang lama memang sudah waktunya untuk diganti. Kami berharap tidak dipolitisir,” kata Faldo kepada IDN Times, Selasa (3/8/2021).
Kemudian, Faldo menerangkan bahwa istilah biru sebagai kamuflase memang ada sejak abad keempat dalam catatan peperangan dan digunakan untuk pengintaian. Namun, ia menilai hal itu berlaku untuk pesawat pengintai.
“Kalau pesawat tempur, biasanya kebanyakan warna bawahnya terang, biar sama kayak langit, warna atasnya gelap, tergantung medannya seperti apa, biar sama kayak warna daratan. Itu buat pesawat perang. Tapi yang perlu diingat, pesawat kepresidenan bukan pesawat tempur atau pengintai,” terang Faldo.
Kendati begitu, Faldo menyebut yang terpenting saat ini adalah standar keamanan yang tinggi. Sehingga, perbaruan untuk pesawat kepresidenan dinilai penting.
“Keamanan penumpang menjadi prioritas dengan perangkat teknologi yang terus di-upgrade dan di-service. Jangan sampai telat ganti olilah. Makanya, pesawatnya masuk bengkel buat memastikan keamanannya itu,” jelas dia.