Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi IX DPR, Kurniasih Mufidayati soroti kembali munculnya kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak (GGAPA) di wilayah DKI Jakarta. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, ada satu anak yang meninggal diduga akibat mengonsumsi obat sirop penurun panas. Kemudian, satu anak lainnya kini dirawat di RSCM Jakarta.
Menurut Kurniasih, kemunculan lagi korban penyakit gagal ginjal akut (GGAPA) pada anak, seharusnya menjadi alarm keras bagi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Apalagi BPOM dan Kementerian Kesehatan menganggap kasus ini telah selesai sejak November 2022 lalu.
Politikus perempuan dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu meminta BPOM serius melakukan investigasi. Apalagi diperoleh informasi dua anak itu mengalami gagal ginjal akut usai mengonsumsi obat-obatan sirop yang semula dinyatakan aman oleh BPOM.
"Maka, jika benar mengonsumsi obat yang masuk daftar aman BPOM, kami minta pertanggungjawaban BPOM untuk kembali memastikan apakah semua obat yang beredar di pasaran itu benar-benar aman? Tolong, ini menyangkut nyawa anak-anak! Bukan main-main," ujar Kurniasih tegas seperti dikutip dari keterangan tertulis pada Selasa (7/2/2023).
Ia menilai bila penyebab gagal ginjal akut benar disebabkan pola konsumsi obat sirop penurun demam seperti pada kasus sebelumnya, maka diduga kuat terjadi kebocoran pada salah satu proses pengawasannya. Lalu, apa sikap Kemenkes dan BPOM untuk menindaklanjuti adanya temuan korban baru GGAPA pada anak?
