Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mendatangi rumah Jusuf Kalla di Jakarta Selatan pada Selasa (2/5/2023). (dok. Tim Humas Jusuf Kalla)
Sementara, Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla turut menjelaskan asal usul lahan ratusan ribu hektare milik Prabowo. Dia mengatakan, ia didatangi Prabowo ketika baru sekitar 10 hari menjabat sebagai Wakil Presiden pada 2004.
Saat itu, kata JK, Prabowo menyampaikan kepadanya bahwa ia ingin melanjutkan bisnis dengan membeli PT Kiani Kertas di Kalimantan milik Bob Hasan yang macet di bank.
"Saya tanya, di bank mana macetnya? Dia bilang di (bank) Mandiri," ujar JK di kediamannya, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2024).
Kemudian, JK langsung menelepon Direktur Utama Bank Mandiri saat itu, Agus Martowardojo. Hal itu ia lakukan untuk mengecek apa yang disampaikan Prabowo. Kepada JK, Agus membenarkan masalah PT Kiani dan rencananya akan dijual kepada pengusaha Singapura, namun JK meminta dibatalkan.
"Saya bilang jangan jual ke (pengusaha) Singapura. Lebih baik dibeli oleh pengusaha nasional, jangan ke asing. Saya pegang selalu prinsip gitu," ujarnya.
Agus pun mengizinkan permintaan JK dengan syarat pembelian secara tunai senilai 150 juta dolar AS, tidak boleh restrukturisasi. JK menanyakan itu kepada Prabowo yang masih ada di hadapannya saat ia menelepon Agus.
"Jadi di depan saya masih ada Pak Prabowo. Saya sampaikan ini boleh, tapi cash 150 juta dolar. Mau gak? 'Mau," ujar JK.
"Saya bilang setelah ini Anda pergi ke (Bank) Mandiri ketemu Pak Agus. Ketemulah, deal. Saya dengar beberapa waktu kemudian, maka dia bayar dan itu kemudian jadi milik Pak Prabowo pabrik itu," lanjut dia.