Anies: Pemilih Muda Harus Rasional Pilih Capres di Pemilu 2024

Jakarta, IDN Times - Calon Presiden Nomor Urut 1 Anies Baswedan berdialog dengan anak-anak muda di Lubuklinggau, Sumatra Selatan. Pada kesempatan itu, ia mengajak anak muda untuk memilih secara rasional dari ketiga calon pemimpin yang bertarung di Pilpres 2024.
Anies mengatakan, ada tiga pasangan calon yang bisa dipilih anak-anak muda saat pencoblosan pada 14 Februari 2024.
"Saya di sini tidak minta anda untuk mendukung saya, cuman saya minta kepada anda untuk jangan sia-siakan kesempatan untuk memilih,” kata Anies dalam keterangannya, dikutip Selasa (19/12/2023).
"Pemilu adalah tentang masa depan dan anak muda selalu bicara masa depan, karena anak muda pemilik masa masa depan," kata dia.
1. Anak muda harus bisa membandingkan ketiga paslon
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berpesan agar anak muda menjadi pemilih rasional yang mampu membandingkan antarpaslon, sehingga mendapatkan hasil yang terbaik.
“Kontestannya tiga dan saya berharap pada teman-teman semua jadilah pemilih yang rasional. rasional itu artinya apa? Membandingkan,” kata dia.
2. Anies ajak anak muda pilih pemimpin berdasarkan rekam jejaknya
Anies mengajak anak-anak muda menggunakakan rekam jejak ketiga kandidat sebagai perbandingan untuk menentukan pilihannya pada pemilu nanti. Ada tiga faktor yang menurut dia dapat digunakan untuk menentukan pilihan, antara lain rekam jejak, rekam karya, dan rekam prestasi.
“Jadi disebut rasional itu bila melakukan perbandingan. seseorang disebut rasional bila dia memilih dengan membandingkan. Apa yang dibandingkan? Bebas,” kata dia.
“Tapi kalau boleh usul, karena ini bicaranya pilpres, maka bandingkanlah rekam jejaknya, bandingkan rekam karyanya, bandingkan rekam prestasinya, karena memilih pemimoin berarti memilih untuk memberikan wewenang kepada siapa, dan rekam jejak seseorang merupakan prediktor terbaik tentang apa yang dilakukan di masa depan,” kata dia.
3. Generasi muda penentu kemenangan
Generasi muda menjadi pemilih mayoritas pada Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024. Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, August Mellaz menilai, pemilih muda akan menentukan kontestasi politik.
"Mau tidak mau suara anak muda itu akan menentukan," ujar August Mellaz dalam diskusi Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) bertajuk 'Zilenial Dukung Pemilu Damai, Indonesia Bangkit Berdaya'.
Dia menuturkan, pemilih muda berusia 17 hingga 40 tahun diperkirakan memiliki porsi sekutar 55 hingga 60 persen dari total pemilih potensial yang mencapai 204.656.053 orang dalam Pemilu 2024. Sehingga, jika dikalkulasikan dari jumlah total pemilih potensial tersebut, maka 55 persennya mencapai 112 juta jiwa.
“Jadi, tahun 2024 akan ditandai dengan yang pertama dalam konteks politik, ditandai pergantian kepemimpinan. Sekarang Jokowi itu sudah dua periode. Mau tidak mau pasti akan berganti kepemimpinan,” katanya.
“Yang kedua lapisan pemilih kita yang nanti akan mendominasi proporsi pemilih kita tahun 2024 itu generasi-generasi muda yang taruhlah proporsinya 50-60 persen,” lanjut Mellaz.